REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) angkat bicara mengenai kabar warga negara China terinfeksi virus novel corona (COVID-19) setelah kunjungi Bali. Kemenkes membantahnya dan beragumen sampai hari ini belum ada kasus positif COVID-19 di Indonesia, jadi tidak mungkin menginfeksi penduduk China tersebut.
"Sampai dengan hari ini, hasil pemeriksaan spesimen menunjukkan belum ada yang positif terinfeksi COVID-19 di Indonesia. Jadi bisa diambil logika bahwa tidak ada kasus positif di sini dan tidak ada penularan," ujar Direktur Surveilans dan Karantina Kesehatan Kemenkes R. Vensya Sitohang saat mengisi Diskusi Publik bertema Kesiapsiagaan Penanganan Virus Corona untuk Mencegah Public Health Disaster, di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Kamis (13/2) sore.
Sebenarnya, dia menambahkan, isu ini bukanlah yang pertama. Ia menyebutkan beberapa waktu lalu kabar menyebutkan warga negara Kanada yang transit di Indonesia diduga positif terinfeksi virus corona.
Padahal, hasilnya negatif terinfeksi. Namun media sempat mencari d imana dan mempertanyakan mengapa Indonesia tidak ada kasus positif. "Jadi apakah logis ketika orang transit dan kemudian terinfeksi virus padahal tidak ada kasus positif terinfeksi di Indonesia?" katanya.
Kendati demikian disinggung mengenai kemungkinan penularan saat masa inkubasi virus, ia mengakui hingga saat ini belum diketahui pasti termasuk oleh organisasi kesehatan dunia (WHO).
Karena itu, ia menyebutkan Kemenkes akan mengklarifikasi memastikan kabar ini.
"Apakah benar kabar ini dari otoritas China atau hanya kabar dari website," ujarnya.
Sebab, ia menyebutkan biasanya pihak pemerintah China selalu berkomunikasi dengan Indonesia terkait kondisi Warga Negara Indonesia (WNI), contohnya WNI di Hubei beberapa waktu lalu ketika akan dipulangkan ke Tanah Air. "Jadi setiap negara pasti (pemerintah) ada yang berkomunikasi, ia jadi vocal point" katanya.