REPUBLIKA.CO.ID, HARARE - Persidangan di selatan Zimbabwe terpaksa ditunda setelah polisi melepaskan tembakan gas air mata untuk membubarkan massa yang ada di depan ruang sidang. Partai oposisi dan organisasi pengacara mengatakan massa berkumpul untuk mendukung politisi oposisi yang didakwa atas tuduhan subversi.
Pengadilan membuat keputusan ini setelah wakil ketua nasional Movement for Democratic Change (MDC) dan anggota parlemen Job Sikhala mengajukan dakwaannya dibatalkan. Jika dinyatakan bersalah ia dapat dihukum hingga 20 tahun penjara.
Jumat (14/2) wakil presiden MDC dan Pengacara Hak Asasi Manusia Zimbabwe Tendai Biti yang menghadiri persidangan itu mengatakan hakim terpaksa menunda persidangan. Ini karena tembakan gas air mata yang ditembak polisi mulai masuk ke dalam ruang sidang.
Persidangan tersebut digelar di Masvingo, sekitar 300 kilometer selatan Harare. Sampai saat ini polisi belum memberikan komentar.
Puluhan oposisi pemerintah menghadapi dakwaan subversi. Kritikus mengatakan dakwaan ini menunjukkan pemerintah berusaha memberangus keberadaan oposisi.
Caranya dengan menerapkan kembali undang-undang keras dari masa Robert Mugabe yang meninggal dunia pada September lalu. Ketegangan politik di Zimbabwe semakin memanas setelah negara itu dihantam krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dekade.