REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebagai seorang sufi, Maulana Jalaluddin Rumi juga dikenal sebagai seorang penyair yang melahirkan sejumlah karya. Salah satu karya masterpiece-nya adalah kitab Matsnawi. Kitab tersebut kerap dijadikan rujukan oleh para penyair dunia, tak terkecuali penelitian mengenai struktur yang ada di dalamnya.

Dalam buku Struktur dan Makna Matsnawi Rumi karya Seyed G. Safari disebutkan, cara pakar dalam memandang komposisi karya maestro syair cinta kepada Tuhan ini hampir sama. Artinya, jarang sekali ada perselisihan pendapat di antara para pakar yang ada. 

Pakar Sastra Reynold Nicholson yang telah mengenal karya Matsnawi itu dan mengkajinya selama 30 tahun berpendapat, terdapat lebih banyak hal yang tersembunyi daripada yang muncul ke permukaan dari dalam kitab Matsnawi. 

Dia menilai, siapapun yang membaca syair-syair Rumi dengan cermat tentu akan mengetahui bahwa struktur di dalamnya jauh dari kesan biasa.

Kisah-kisah yang termaktub dalam kitab Matsnawi Rumi menurutnya memiliki jalinan garis hubung dan peralihan halus dari pengembangan tematik si pujangganya. Dan masing-masing bab membentuk sebuah keseluruhan artistik.

Sedangkan pakar sastra lainnya, Ritcher, berpendapat bahwa Matsnawi mengikuti paradigma Alquran dalam menggabungkan kisah, perumpamaan, pesan etik, dan filsafat didaktik. Meski rumit dan menyiratkan sejumlah makna, Matsnawi karya Rumi diumpamakan seperti permadani Persia, indah. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika