Ahad 16 Feb 2020 10:12 WIB

Khofifah Himpun Masukan Terkait Pembangunan Wisata BTS

warga Tengger menyampaikan sejumlah rekomendasi dalam pembangunan wisata BTS

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah wisatawan berkuda menuju puncak Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (21/7).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Sejumlah wisatawan berkuda menuju puncak Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (21/7).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawans telah mengajak dialog para tokoh adat masyarakat Tengger,  komunitas penyedia jeep, komunitas penyedia kuda, hingga sahabat gunung Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), terkait pengembangan wilayah tersebut, sesuai Perpres nomor 80 tahun 2019, tentang Percepatan Pembangunan Jawa Timur. 

Dialog yang dilakukan, dimaksudkan untuk menyerap aspirasi masyarakat terkait rencana pengembangan kawasan BTS tersebut. Sebagaimana tertuang dalam Perpres tersebut kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS) menjadi salah satu kawasan prioritas pembangunan  wisata di Jawa Timur.

Wisata BTS digadang untuk menjadi wisata Bali baru di Indonesia. Khofifah ingin agar dalam proses pembangunan kawasan BTS, masyarakat juga dilibatkan dalam memberikan rekomendasi strategis. 

"Untuk nendapatkan apa yang terbaik bagi masyarakat Tengger, supaya budayanya terjaga, alamnya terlindungi, dan masyarakat adat menjadi pemilik seputaran Bromo. Tentu kita harus mendengar bagaimana masyarakat wilayah Tengger melihat pembangunan BTS ke depan, rekomendasi mereka ini menjadi masukan yang sangat strategis," kata Khofifah di Surabaya, Ahad (16/2).