REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Arab Saudi dan Amerika Serikat (AS) memperingati 75 tahun persahabatan keduanya melalui pertemuan USS Quincy pada 1945 silam. Pada Februari 1945, Raja Saudi Abdulaziz Al-Saud mendapat undangan pertemuan dari Presiden AS, Franklin Delano Roosevelt, yang baru pulang dari Konferensi Yalta. Pertemuan itu diadakan di kapal pesiar USS Quincy.
Pada pertemuan itu, sang raja memberikan sejumlah hadiah kepada Roosevelt. Perwakilan diplomatik AS untuk Kerajaan Arab Saudi saat itu, Kolonel William A Eddy, meninggalkan catatan menarik dari hadiah yang diberikan raja Saudi kepada presiden AS. Eddy kala itu berperan untuk mengatur pertemuan bersejarah tersebut dan juga sebagai penerjemah.
Dalam catatan 1945 Eddy dari pertemuan itu, terungkap bahwa setelah kedua pimpinan negara itu berpisah di USS Quincy, dia diminta putri Roosevelt, Anna Roosevelt Boettiger, untuk datang ke bawah dan menjelaskan tentang beberapa paket besar. Paket hadiah itu dikirimkan ke kapal untuk ditujukan kepada Franklin D. Roosevelt dan Boettiger.
"Saya turun untuk menemukan parade hadiah kerajaan yang dipajang di sebuah kabin. Ada beberapa kostum harim lengkap, yang disulam dengan indah dalam banyak warna sutra," kata Eddy, dilansir di Arab News, Ahad (16/2).
Perempuan Arab, tulis Eddy, terbatas dalam kesempatan untuk mengenakan pakaian yang mengesankan di hadapan orang lain. Mereka hanya boleh mengenakan gaun indah di dalam ruangan atau rumah dan hanya dilihat oleh suami, ayah, putra, dan sesama wanita.
Selain pakaian tersebut, Eddy mencatat ada sejumlah hadiah lain, di antaranya beberapa botol kaca yang diwarnai dengan jarang-jarang dan botol berbahan batu lembut alabaster, yang berisi parfum Araby, termasuk parfum favorit semua orang, mawar. Selain itu, adapula potongan besar batu-batuan jenis uncut amber yang berasal dari dasar Laut Merah, yang ukurannya belum pernah dilihat Eddy.
Dari pantai timur Arab, terdapat hadiah berupa cincin mutiara, anting mutiara, gelang kaki dan gelang mutiara, serta ikat pinggang dari benang emas dengan peralatan yang terampil, yakni keterampilan yang telah mencapai kesempurnaan tertinggi di Saudi dalam pekerjaan tangan.
Sementara itu, Eddy mengungkapkan bahwa ada hadiah utama dari raja Al-Saud untuk Roosevelt, yakni pedang bertahtakan berlian yang indah. Hadiah itu belum disampaikan kepadanya di pesawat untuk dia bawa ke Alexandria, di mana Eddy dijadwalkan akan bergabung kembali dengan sang presiden.
Jubah mewah pemberian raja Abdul Aziz untuk Roosevelt
Namun, saat itu raja memerintahkan agar hadiah tersebut dipercayakan kepada Eddy dan ia harus bertanggung jawab untuk memastikan hadiah itu sampai pada Roosevelt. Akhirnya, seorang kurir militer secara khusus terbang membawa pedang itu ke Aljir, yang merupakan pemberhentian selanjutnya dalam perjalanan presiden kembali ke AS.
Menurut Eddy, hadiah-hadiah yang diberikan Ibn Saud kepada presiden AS dan istri serta putrinya itu kini berada di Perpustakaan Museum Kepresidenan Franklin D. Roosevelt di Hyde Park, negara bagian New York, AS.
Di sana, tersimpan banyak hadian dari sang raja, termasuk belati baja yang indah yang memiliki sisir yang ditempa emas dengan dua berlian besar dan delapan berlian kecil. Belati itu diciptakan pengrajin perhiasan di Hofuf dan identik dengan yang dimiliki Ibn Saud.
Pengrajin di Hofuf juga yang membuat pedang, yang memiliki gagang berhias emas dan sarung kulit yang sebagian ditutupi dengan emas dan dilengkapi dengan 33 berlian. Sedangkan pakaian yang dihadiahkan Raja Saud merupakan abaya besar bersulam hitam dan emas yang dibuat dari rambut unta dan benang logam, dan dihias dalam emas, merah, dan hijau.