Senin 17 Feb 2020 19:15 WIB

Banyak Investor Ingin Masuk Kelola Sampah di TPA Galuga

Pemkot Bogor akan memilih perusahaan yang dapat memberi keuntungan.

Rep: Nugroho Habibi / Red: Agus Yulianto
Pemulung memilah sampah botol plastik. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Rahmad
Pemulung memilah sampah botol plastik. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pengelolaan sampah di TPA Galuga, Kabupaten Bogor, masih terus dimatangkan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto dan Bupati Bogor Ade Munawaroh Yasin. Meski demikian, sudah banyak investor yang ingin masuk untuk mengelola sampah di TPA Galuga, 

Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor Dody Ahdiat mengatakan, pengolahan di TPA Galuga harus melibatkan Kabupaten Bogor. Sebab, dia menjelaskan, TPA Galuga berlokasi di Kabupaten Bogor.

Baca Juga

Namun demikian, kata Dody, tak hanya Plastik Energi yang berminat untuk menggarap sampah di TPA Galuga. Namun, kata dia, banyak investor yang ingin masuk untuk mengolah sampah di TPA Galuga. Terbaru, kata Dody, terdapat sebuah perusahaan yang belum disebutkan namanya.

"Plastik Energi dan ini (perusahaan yang belum disebutkan). Nanti ditindak lanjuti dengan perusahaan itu, nanti dibicarakan dengan MoU. Dia (perusahaan tersebut) mining juga, ngegali sampah yang lama, dan dikeloa," kata Dody.

Dia menjelaskan, masaih akan melakukan pembahasan dengan perusahaan tersebut. Pasalnya, perusahaan tersebut menawarkan pengolahan sampah bukan hanya plastik dan juga menawarkan fasilitas pengangkut.

"Karena dia mau nyiapin truk untuk pengangkutan yang ke sana, banyak lah yang ditawarkan mereka," kata dia.

Dodi menegaskan, kerja sama dengan Plastik Energi belum final. Pemkot Bogor akan memilih perusahaan yang dapat memberi keuntungan dan manfaat yang lebih besar. Sebab, dalam satu lokasi yang dapat diperuntukkan bagi satu perusahaan yang dapat mengolah sampah.

"Cari alternatif saja mana benefit yang menguntungkan. Itu yang akan kita pilih," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement