Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N. Mansury memberikan paparannya dalam Media Briefing & Lunch di Kantor Wilayah Bank BTN Cawang, Jakarta, Senin (17/2). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N. Mansury (kiri) bersama Direktur BTN Nixon L. P. Napitupulu memberikan paparannya dalam Media Briefing & Lunch di Kantor Wilayah Bank BTN Cawang, Jakarta, Senin (17/2). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N. Mansury (kiri) berbincang dengan Direktur BTN Nixon L. P. Napitupulu sebelum memberikan paparannya dalam Media Briefing & Lunch di Kantor Wilayah Bank BTN Cawang, Jakarta, Senin (17/2). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N. Mansury sebelum memberikan paparannya dalam Media Briefing & Lunch di Kantor Wilayah Bank BTN Cawang, Jakarta, Senin (17/2). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala N. Mansury (kiri) berbincang dengan Direktur BTN Nixon L. P. Napitupulu sebelum memberikan paparannya dalam Media Briefing & Lunch di Kantor Wilayah Bank BTN Cawang, Jakarta, Senin (17/2). (FOTO : Republika/Edwin Dwi Putranto)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan laba bersih sebesar Rp 3 triliun pada tahun ini. Optimisme tersebut didukung fundamental perseroan yang masih kuat serta potensi bisnis yang besar.
Direktur Utama BTN Pahala N Mansury mengatakan pondasi bisnis perseroan masih cukup kuat. Hal ini tercermin dari rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) yang berada level 17,32 persen pada Desember 2019 atau berada di atas ambang batas sebesar 14 persen. Kemudian rasio kecukupan likuiditas (liquidity coverage ratio/LCR) BTN juga masih kuat dan LCR perseroan tercatat sebesar 136,31 persen pada Desember 2019.
"Kami telah mencanangkan berbagai varian strategi. Apalagi, peluang bisnis bagi perseroan masih terbuka lebar. Kami akan lebih hati-hati serta potensi bisnis yang masih besar,” ujarnya saat konferensi pers di Yodya Tower, Jakarta, Senin (17/2).
sumber : Republika
Advertisement