Rabu 19 Feb 2020 12:40 WIB

Reaktivasi Jalur Kereta Jadi Kado Ulang Tahun untuk Garut

Jalur Cibatu-Garut telah mati sejak 36 tahun silam diaktifkan kembali.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Dwi Murdaningsih
Ribuan pelajar menyambut kedatangan Kereta Inspeksi yang melakukan uji coba jalur reaktivasi di Stasiun Garut, Rabu (19/2).
Foto: republika/bayu adji p
Ribuan pelajar menyambut kedatangan Kereta Inspeksi yang melakukan uji coba jalur reaktivasi di Stasiun Garut, Rabu (19/2).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Uji coba jalur kereta Cibatu-Garut kembali dilakukan pada Rabu (19/2). Uji coba yang dilakukan dengan Kereta Inspeksi 4 itu telah memasuki tahap akhir sebelum jalur yang telah mati sejak 36 tahun silam itu beroperasi kembali.

Uji coba jalur reaktivasi itu dipimpin langsung oleh Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro dan Bupati Garut Rudi Gunawan. Mereka melakukan pengecekan bersama mulai dari Stasiun Cibatu, Stasiun Pasirjengkol, Stasiun Wanaraja, sampai Stasiun Garut.

Baca Juga

Edi mengatakan, uji coba kali ini merupakan tahap akhir dari rangkaian uji coba yang dilakukan PT KAI di jalur reaktivasi Cibatu-Garut. Ia berharap jalur itu akan dapat segera beroperasi.

“KAI ingin memberikan kado spesial kepada masyarakat Garut di hari jadi yang ke-207 Kabupaten Garut di 2020 ini dengan mengoperasikan kembali jalur kereta api Cibatu-Garut,” kata Edi saat tiba di Stasiun Garut.

Ia menjelaskan, jalur kereta Cibatu-Garut awalnya diresmikan tahun 1889 dan merupakan bagian penting dari sejarah Kabupaten Garut itu sendiri. Selain untuk angkutan barang, dulunya jalur itu digunakan oleh angkutan penumpang seperti wisatawan asal Eropa yang ingin berlibur di wilayah Garut.

“Hal ini menunjukkan dengan dioperasikannya kembali jalur ini akan bermanfaat bagi perekonomian di wilayah Garut dan sekitarnya yang memang dari dulu sudah dikenal akan potensi wisatanya,” kata dia.

Ia menambahkan, pengecekan jalur reaktivasi Cibatu-Garut ini untuk memastikan perkembangan terakhir proyek reaktivasi dimana sudah hampir seluruhnya selesai. Menurut dia, PT KAI juga telah beberapa kali menguji kekuatan jalur agar aman saat dilalui oleh kereta api.

Setelah beroperasi, nantinya Stasiun Garut akan dikembangkan menjadi stasiun yang megah dan lengkap. Stasiun Garut akan terdiri dari dua bangunan utama yaitu sisi utara dan selatan dengan bangunan tiga lantai. Selain itu, akan terdapat juga masjid berukuran besar, hotel, bangunan multi fungsi, cafe, menara pandang, dan fasilitas penunjang lainnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement