Kamis 20 Feb 2020 06:00 WIB

Ribuan Orang Gelar Protes Saingan Gerakan Anti-Islam Pegida

Pegida mengadakan rapat umum pertamanya di Dresden pada Oktober 2014.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Ribuan Orang Gelar Protes Saingan Gerakan Anti-Islam Pegida. Massa Patriotik Eropa Menentang Islamisasi Barat atau Pegida menggelar aksi demonstrasi (ilustrasi)
Foto: EPA/Arno Burgi
Ribuan Orang Gelar Protes Saingan Gerakan Anti-Islam Pegida. Massa Patriotik Eropa Menentang Islamisasi Barat atau Pegida menggelar aksi demonstrasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DRESDEN -- Ribuan orang melakukan unjuk rasa dan memenuhi jalan di kota Dresden, Jerman Timur, Senin (17/2). Dilansir di DW, Rabu (19/2), mereka memprotes gerakan xenofobia dan anti-Islam, Pegida, di Jerman. Xenofobia adalah ketidaksukaan atau ketakutan terhadap orang-orang dari negara lain atau yang dianggap asing.

Sebenarnya, aksi menentang Pegida ini dilakukan sebagai unjuk rasa saingan terhadap anggota gerakan sayap kanan Pegida yang juga memenuhi jalan-jalan di Dresden. Pendukung Pegida, termasuk Bjorn Hocke dari partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD), berkumpul untuk demonstrasi ke-200 kelompok itu di kota Dresden. Sebagai salah satu tokoh AfD yang paling kontroversial, Hocke dituduh menggunakan retorika Nazi dalam pidatonya.

Baca Juga

Namun, ratusan demonstran anti-Pegida tiba di Neumarkt Square sembari membawa poster dengan slogan seperti "Kartu Merah untuk Nazi" dan "Nenek yang menentang kanan." Sebelumnya pada Senin, penyelenggara dari pihak anti-Pegida mengatakan mereka memperkirakan sekitar 1.000 orang akan hadir dalam aksi unjuk rasa itu. Namun, menurut kantor berita Jerman DPA, 90 menit setelah acara, mereka memperkirakan ada 2.500 orang tiba untuk bergabung dalam aksi itu.

Media lokal melaporkan para pemimpin Pegida mengeluhkan dan mengancam akan membatalkan pidato yang direncanakan karena tingkat kebisingan dari para penentang. Gerakan Pegida dibuat pada 2014 dan dipimpin oleh Lutz Bachmann, yang sebelumnya telah didakwa karena kasus penghasutan.

Pegida adalah singkatan dari Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat. Gerakan Pegida juga mendapat dukungan dari Hocke di masa lalu. Pada 2016, ia mengatakan dalam pidatonya tanpa mereka (Pegida), Afd tidak akan berada di tempat mereka.

Pegida mengadakan rapat umum pertamanya di Dresden pada Oktober 2014. Gerakan ini menyerukan diakhirinya kediktatoran Kanselir Angela Merkel dan memprotes Islam serta para pengungsi. Selama puncak gerakan ini, puluhan ribu orang berpartisipasi dalam demonstrasi Pegida.

Cabang lokal dari Christian Democratic Union (CDU) di bawah Merkel dan Free Democratic Party (FDP) yang liberal di negara bagian Sachsen menyerukan agar dilakukan secara berlawanan dengan slogan "Demokrasi membutuhkan tulang punggung." Kedua pihak mendapat dukungan dari Asosiasi Masyarakat Yahudi Saxony, Gereja Katolik, dan Gereja Protestan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement