Kamis 20 Feb 2020 19:08 WIB

Sumatra Utara Panen 1.000 Ekor Ternak Anak Sapi

Kementan mengakselerasi pertumbuhan populasi dan peningkatan produksi ternak sapi

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Esthi Maharani
Ternak sapi
Foto: Republika/Eric Iskandarsjah Z
Ternak sapi

REPUBLIKA.CO.ID, SERDANG BEDAGAI - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan panen 1.000 ekor pedet sekaligus meluncurkan program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri (Sikomandan) di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Kementerian Pertanian (Kementan) mengakselerasi pertumbuhan populasi dan peningkatan produksi ternak sapi dan kerbau dalam negeri.

Menurut Syahrul, Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, termasuk Sumatera Utara sebagai salah satu daerah yang memiliki potensi besar pada sektor pertanian termasuk perkebunan dan dunia peternakannya.

“Sumatera Utara menjadi salah satu provinsi yang sangat hebat karna telah berhasil memanfaatkan kekayaan alamnya dengan tepat," kata Syahrul dalam Siaran Pers Kementan, Kamis (20/2).

Lebih lanjut, ia mengatakan berbagai upaya peningkatan populasi sapi lokal yang dilakukan Kementerian Pertanian merupakan rangkaian dari komitmen pemerintah untuk menekan angka dominasi impor sapi di Indonesia. Sekaligus, sebagai upaya memenuhi kebutuhan daging sapi nasional yang jumlahnya mencapai 700 ribu ton pertahun.

“Kebutuhan konsumsi nasional kita 700 ribu ton, sementara kemampuan produksi kita 400 ribu ton, artinya kita masih defisit 300 ribu ton. Angka itu setara dengan 1.300.000 ekor sapi setiap tahun, untuk itu saya harapkan upaya ini bisa meningkatkan produksi sapi," ujarnya.

Selain itu, masih dalam upaya peningkatan produksi dan produktivitas sapi serta kerbau di Indonesia, ia menambahkan bahwa pihaknya tengah mengembangkan integrasi sapi sawit. Ia menilai potensi lahan sawit untuk pengembangan sapi berpotensi cukup besar untuk turut membantu memecahkan permasalahan pemenuhan daging sapi di tanah air.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita menyampaikan, selama rentang waktu  tiga tahun (2017-2019), Kementan telah berhasil melakukan kegiatan inseminasi buatan (IB) sebanyak 11.524.268 ekor akseptor dari target 10.000.000 ekor.

Hasilnya, Ketut menyebut kebuntingan sapi dan kerbau pada rentang waktu tersebut mencapai 6.249.303 ekor, serta menghasilkan anak dari hasil perkawinan IB sebanyak 4.741.764 ekor.

Dengan adanya program Sikomandan, lanjut Ketut, tahun 2020 ditargetkan setidaknya ada 5.862.500 ekor akseptor dengan target kelahiran 4 juta ekor hasil optimalisasi kawin IB dan kawin alam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement