REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Di suatu waktu siang musim panas, matahari terasa membakar dan melumpuhkan kulit. Saat itu ada delegasi dari Iraq datang mengunjungi Umar bin Khattab.
Di antara tamu-tamu itu adalah Al Ahnaf bin Qais. Waktu itu, Umar melilitkan sorbannya di atas kepala seraya menyejukkan tubuh unta hasil sedekah yang terluka.
Umar berkata, "Tanggalkanlah pakaianmu!, Alangkah eloknya bila engkau membantu Amirul Mukminin merawat unta ini. Ketahuilah, ia salah satu unta sedekah. Dalam tubuhnya mengandung hak anak yatim dan para janda."
Kemudian, seorang laki-laki dari mereka berkata, "Semoga Allah mengampuni dosa-dosamu, wahai Amirul Mukminin. Mengapa engkau tidak menyuruh budak atau hamba sahaya untuk merawat unta sedekah. Ini akan memudahkanmu."
Umar bin Khattab berkata, "Budak mana yang lebih hinda statusnya dari saya dan Al-Ahnaf? Ketahuilah! setiap orang yang diberi amanah mengurus kaum Muslimin, harus berlaku seperti seorang budak kepada tuannya, memberi nasihat dan menjalankan amanah."
Sumber: Sang Legenda Umar bin Khattab/Yahya bin Yazid Al Hukmi Al Faifi