REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, Jawa Timur, Akmalul Firdaus menyatakan jumlah warga korban banjir mencapai 1.600 kepala keluarga (KK).
"Jumlah itu terdiri dari 600 KK di Kelurahan Jungcangcang dan 1.000 KK di Kelurahan Patemon," katanya dalam keterangan persnya kepada wartawan di Pamekasan, Senin (24/2).
Jumlah ini, merupakan data sementara, berdasarkan laporan yang disampaikan petugas lapangan ke BPBD Pemkab Pamekasan. "Kemungkinan masih akan bertambah, mengingat banjir yang terjadi di Pamekasan bukan hanya di dua kelurahan," katanya.
Berdasarkan data BPBD Pemkab Pamekasan, banjir akibat luapan sungai yang melanda Pamekasan itu pada Sabtu (22/2) hingga Ahad (23/2) menggenangi lima kelurahan dan empat desa di dua kecamatan. Masing-masing Kelurahan Jungcangcang, Barurambat Kota, Parteker, Kelurahan Kangenan dan Kelurahan Barurambat Timur.
Selain itu, banjir juga menggenangi rumah-rumah warga di Desa Laden, Jalmak, Desa Sumedangan dan Desa Lemper.
"Kelurahan Jungcangcang, Barurambat Kota, Parteker, Kelurahan Kangenan, Desa Laden dan Desa Jalmak ini masuk Kecamatan Pamekasan dan Kelurahan Barurambat Timur, Desa Sumedangan dan Desa Lemper masuk Kecamatan Pademawu," kata Akmalul Firdaus.
Dengan demikian, masih tujuh desa/kelurahan yang belum terdata, sehingga jumlah korban banjir kemungkinan bertambah.