REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Musyawarah pengurus Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) yang berlangsung di Yayasan Selangor, Petaling Jaya, Senin malam, memutuskan untuk menolak peletakan jabatan Dr Mahathir Mohamad sebagai ketua partai politik Malaysia itu. Musyawarah berlangsung selama tiga jam.
"Musyawarah khusus yang berlangsung selama tiga jam tersebut turut mengusulkan beberapa persoalan berkaitan kedudukan Mahathir," ujar anggota Majelis Pimpinan Tertinggi (MPT) Partai Bersatu,Mohd Rafiq Naizamohideen.
Ia mengatakan pucuk pimpinan partai akan menyampaikan usulan kepada Mahathir untuk kembali memimpin pemerintahan.
"Permintaan tersebut akan disampaikan 08.00 (Selasa) pagi besok. Kami ingin Mahathir dilantik menjadi perdana menteri kedelapan,” katanya.
Musyawarah yang dihadiri puluhan anggota Partai Bersatu tersebut berlangsung mulai 20.30 malam tanpa melibatkan Mahathir.
Pertemuan khusus tersebut dihadiri sebagian MPT dan anggota serta dipimpin Presiden Bersatu,Muhyiddin Yassin.
Tentang status Mahathir, Rafiq mengatakan, anggota parlemen dari Langkawi tersebut masih anggota sah partai meskipun nekad meletakkan jawatan sebagai ketua.