REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Curah hujan yang tinggi di Lombok Timur mengakibatkan tanggul Sungai Melempo jebol pada Ahad (23/2) sore. Luapan air sungai ini merendam tiga dusun di Desa Obel-Obel, yakni Dusun Obel-Obel, Dusun Melempo, dan Dusun Mentareng. Banjir menerjang begitu tiba-tiba sehingga sangat mengejutkan warga.
Senin (24/2), ACT Nusa Tenggara Barat memberangkatkan Tim Disaster Emergency Response (DER) untuk mengevakuasi warga Desa Obel-Obel. Hal ini mengingat ada 59 unit rumah terendam dengan ketinggian sekitar satu meter.
“Warga yang mengungsi sebanyak 59 kepala keluarga dan Alhamdulillah tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. Hingga Senin, banjir juga mulai surut dan menyisakan lumpur,” ujar Tim Program ACT NTB, Romi Saefuddin, dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (26/2).
Keberangkatan tim dilepas langsung oleh Kepala Cabang ACT NTB, Lalu Muhammad Alfian. Tim membawa satu unit ambulans dan satu unit motor trail yang nantinya digunakan untuk masuk ke lokasi yang susah dilalui kendaraan roda empat.
"Keberadaan kita di tengah masyarakat penyintas adalah panggilan nurani dan aksi kita di lapangan semata untuk mendapat rida-Nya sekaligus menggerakkan empati publik," ujar Alfian.
Selain evakuasi, tim juga memberikan bantuan tanggap darurat berupa terpal dan makanan siap santap untuk warga terdampak banjir. Bantuan yang sangat mendesak bagi warga antara lain bahan pangan, terpal, selimut, perlengkapan bayi, dan air bersih.