REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengaku terus bertekad untuk terus mencari keberadaan mantan Sekretaris Mahkamah Agung (MA) Nurhadi. Diketahui hingga kini tersangka suap mafia kasus perkara di MA itu masih buron.
Bukan hanya Nurhadi, lanjut Firli, lembaganya juga masih akan terus mencari keberadaan menantu Nurhadi Rezky Harbiyono dan Direktur PT Multicon Indrajaya Terminal (MIT) Hiendra Soenjoto ikut-ikutan menghilang. Diketahui, keduanya juga merupakan tersangka perkara suap mafia kasus.
Menurut Firli, KPK telah melakukan penyisiran di sejumlah tempat yang di Jakarta dan Surabaya. Salah satunya, kantor pengacara Rahmat Santoso & Partners di Surabaya yang diduga milik adik ipar Nurhadi.
Firli kembali menegaskan, pencarian buron juga dilakukan KPK terhadap sejumlah tersangka kasus korupsi lainnya, seperti pasangan Sjamsul dan Itjih Nursalim dalam skandal BLBI. "Saya menegaskan bahwa KPK bertekad untuk menemukan dan memproses sesuai dengan prosedur hukum. Tidak hanya Nurhadi, tapi termasuk Sjamsul dan Itjih Nursalim dan Izil Azhar yang telah buron sejak setahun lalu," tegasmya.
KPK, kata Firli, juga terus berkomunikasi dengan satgas yang dibentuk Kapolri. "Atas hal ini kami menyampaikan terima kasih pada Kapolri yang membantu pencarian para DPO," tambahnya.