Jumat 28 Feb 2020 07:40 WIB

Pusri Siap Operasikan Pabrik NPK Fusion II

Pabrik NPK Fusion II ini diharapkan dapat meningkatkan market share.

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Agus Yulianto
Direktur Utama PT Pusri Mulyono Prawiro (kiri) menandatangani kontrak pembangunan pabrik NPK Fusion II dengan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Wika) Bintang Perbowo (kanan) dengan disaksikan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat (kedua dari kiri) dan Dewan Komisaris PT Pusri Mustoha Iskandar (kedua dari kanan), Selasa di Palembang (12/12).
Foto: Republika/Maspril Aries
Direktur Utama PT Pusri Mulyono Prawiro (kiri) menandatangani kontrak pembangunan pabrik NPK Fusion II dengan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Wika) Bintang Perbowo (kanan) dengan disaksikan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat (kedua dari kiri) dan Dewan Komisaris PT Pusri Mustoha Iskandar (kedua dari kanan), Selasa di Palembang (12/12).

REPUBLIKA.CO.ID,  JLAKARTA -- Anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang, menandatangani Plant Acceptance Pabrik NPK Fusion II dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk pada Kamis (27/2).

Penandatanganan dilakukan Khairul Anwar selaku Project Manager PT Pusri Palembang, dan Tamhid selaku Project Manager PT Wijaya Karya (Persero) Tbk yang merupakan kontraktor pelaksana proyek dan disaksikan direksi masing-masing perusahaan.

Pabrik NPK Fusion II merupakan salah satu proyek strategis perusahaan yang mulai dibangun sejak Januari 2018 dengan kapasitas produksi sebesar 2 x 100 ribu MTPY. Pabrik dibangun oleh kontraktor EPC Nasional Wijaya Karya di atas lahan seluas 4,38 ha di komplek Pusri Palembang, tepatnya di dekat Pabrik Pusri IIB dengan menggunakan teknologi Steam Fused Granulation.

Direktur Utama Pusri Mulyono Prawiro mengatakan Pabrik NPK Fusion II dibangun sebagai upaya diversifikasi usaha produk pupuk majemuk yang mengandung unsur Nitrogen, Fosfor, dan Kalium.

"Bagi Pusri ini jadi salah satu tonggak penting karena ke depannya kita tidak hanya fokus urea saja melainkan mulai merambah ke pupuk majemuk atau yang lazim dikenal dengan NPK," ujar Mulyono dalam keterangan tertulis yang diterima Republika di Jakarta, Kamis (27/2).

Mulyono menjelaskan, Pusri Palembang memproduksi dan menyalurkan pupuk untuk memenuhi kebutuhan petani di sejumlah Provinsi. Khusus untuk Pupuk Urea PSO disalurkan ke wilayah Babel, Bengkulu, Sumsel, Lampung, Jateng, DI Yogyakarta, Kalbar, Kalsel, dan Kalteng. Sedangkan untuk NPK disalurkan ke Wilayah Sumsel dan beberapa wilayah di Jambi.

"Diharapkan dengan beroperasinya Pabrik NPK Fusion II ini dapat meningkatkan market share mengingat semakin tingginya tren permintaan pasar dalam negeri dan ekspor," kata Mulyono.

Mulyono menilai, pembangunan Pabrik NPK Fusion II ini juga sejalan dengan Program Kerja Pupuk Indonesia untuk lebih fokus pada lini produk pupuk majemuk yang telah terbukti memiliki produktivitas lebih dibanding pupuk tunggal. Selain itu, juga untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku gas.

Direktur Operasi II Bambang Pramujo yang mewakili Wijaya Karya sebagai kontraktor pelaksana proyek mengapresiasi atas kepercayaan yang diberikan kepada Wika dalam menyelesaikan proyek NPK Fusion II.

"Terima kasih atas kepercayaan Pusri kepada Wika dan kesempatan yang diberikan sehingga Wika dapat turut berkontribusi dalam ketahanan pangan nasional," ucap Bambang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement