REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto membantah pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai sekitar seratus orang dalam pemantauan dan pengawasan terkait wabah corona. Menurut Terawan, semua pemeriksaan terhadap pasien yang diduga terinfeksi virus novel corona (Covid-19) menunjukkan hasil negatif.
"Jadi, kurang tepat pernyataan itu karena semua analisis polymerase chain reaction (PCR) menunjukkan hasil negatif (terinfeksi Covid-19). Kalau negatif artinya apa? Memang tidak ada," ujarnya, Senin (2/3).
Ia menegaskan, sampai detik ini semua pemeriksaan spesimen orang yang terduga terinfeksi virus ini menunjukkan hasil negatif, termasuk 188 warga negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) World Dream. Ia juga membantah memantau orang dalam pengawasan karena hasilnya jelas-jelas negatif atau belum ada kasus.
"Kami melakukan pemeriksaan PCR genom yang paling detail dan teliti. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes juga menjelaskan teknisnya," katanya.
Hingga Selasa (18/2) pekan lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lewat Balitbangkes telah melakukan pemeriksaan 112 spesimen orang yang diduga terinfeksi virus corona. Hasilnya, 110 spesimen negatif terinfeksi virus corona dan dua lainnya masih proses.
"Pemeriksaan pasien dalam pengawasan Covid-19 per 18 Februari 2020 pukul 18.00 sebanyak 112 spesimen. Hasilnya, 110 negatif dan dua masih proses," ujar Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Sesditjen P2P) Kemenkes Achmad Yurianto saat ditemui di sela-sela acara Rapat Kerja Kesehatan Nasional (rakerkesnas) 2020, di JI Expo, Jakarta, Rabu (19/2).
[video] Begini Proses Evakuasi 188 ABK World Dream ke Pulau Sebaru
Dia menambahkan, Balitbangkes Kemenkes menerima spesimen dari 41 rumah sakit (RS) yang tersebar di 21 provinsi. Perinciannya, dia melanjutkan, DKI 29 spesimen, Bali 16, Jawa Tengah 10, Kepri 10, Jabar delapan, Jatim 10, Banten lima, Sulawesi Utara enam, Yogyakarta tiga, Kalimantan Timur tiga, Sulawesi Selatan dua, Jambi satu, Papua Barat satu, NTB satu, Bengkulu satu, Kalimantan Barat satu, Kalimantan Tengah satu, Sulawesi Tenggara satu, Maluku satu, Sumatra Barat satu, dan Bangka Belitung satu.
"Dengan demikian, hingga saat ini belum ada kasus confirm positif di seluruh wilayah Indonesia," katanya.
Sebelumnya, Anies menyatakan, selama sebulan terakhir ada 115 orang dalam pemantauan dan 32 pasien dalam pengawasan di DKI Jakarta. Mereka yang dipantau mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh Kemenkes.
“Sampai saat ini, selama satu bulan lebih, di DKI ada 115 orang yang dalam pemantauan dan ada 32 orang pasien dalam pengawasan. Ini semua mengikuti kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Kesehatan,” kata Anies, di Jakarta, Ahad (1/3).
Anies juga telah menerbitkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 16 Tahun 2020 menyikapi perkembangan makin mewabahnya virus corona. Menurut Anies, ingub ini sebagai bentuk kewaspadaan meski di Indonesia belum ditemukan satu pun kasus positif corona.
"Kita sudah menyiapkan, sudah mengeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 16 Tahun 2020 untuk menyikapi perkembangan coronavirus yang terjadi di luar Indonesia," kata Anies.
Anies memandang perlunya ingub ini dikeluarkan karena perkembangan beberapa hari ini. Lebih dari 10 negara mengumumkan kasus pertama corona di negara mereka, mulai dari negara dekat Oseania, yakni Selandia Baru, hingga Afrika, yakni Nigeria. Walaupun, hingga saat ini belum ada kasus positif pertama kali coronavirus di Indonesia.
"Covid-19 ini sesuatu yang harus kita antisipasi secara serius," kata Anies.
Mencari Obat Corona