Senin 02 Mar 2020 15:11 WIB

Menkes: Pemerintah tak Sembunyikan Kasus Corona

Pasien yang positif corona telah diisolasi di ruang khusus RS Sulianti Saroso.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Friska Yolanda
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan konferensi pers terkait virus corona di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3/2020).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyampaikan konferensi pers terkait virus corona di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (2/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan pemerintah tak menyembunyikan data apapun terkait temuan penyebaran virus corona di Indonesia. Pemerintah, kata dia, terbuka terkait data virus corona yang sebelumnya memang belum terdeteksi di Indonesia. 

Kasus ditemukannya dua warga Indonesia yang positif terinfeksi virus corona pun menjadi bukti keterbukaan dan keseriusan pemerintah menghadapi masalah ini.

Baca Juga

"Itu menunjukan bahwa kita ini serius yang kita periksa ini benar, kalau negatif ya negatif, kalau positif ya positif. Nggak ada istilah yang selama ini ngomong negara lain bahwa kita menyembunyikan, gak ada," kata Terawan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (2/3).

Pemerintah telah mendeteksi dua kasus pertama positif virus corona di Indonesia. Kedua warga tersebut bertempat tinggal di Depok, Jawa Barat dan saat ini telah diisolasi di ruang khusus di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof dr Sulianti Saroso Jakarta. Mereka akan diisolasi selama 14 hari.

Kedua warga Indonesia tersebut terinfeksi virus corona setelah melakukan kontak dekat dengan warga Jepang yang sedang berkunjung ke Indonesia. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement