Rabu 04 Mar 2020 07:34 WIB

Liverpool Masih Andalkan Pendapatan dari Tiket

Pendapatan dari hasil pertandingan Liverpool, itu termasuk dari hak siar dan penjualan tiket.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Endro Yuwanto
Logo Liverpool di Stadion Anfield.
Foto: EPA/Peter Powell
Logo Liverpool di Stadion Anfield.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Liverpool ternyata masih mengandalkan pendapatan yang dipungut dari tiket pertandingan. Hal itu terungkap dalam postingan catatan keuangan Liverpool baru-baru ini.

Dilansir dari Liverpool Echo pada Selasa (3/3), catatan keuangan the Reds terlihat positif. Satu hal yang tampak jelas terlihat Liverpool sangat mengandalkan pendapatan dari hasil pertandingan, termasuk dari hak siar dan penjualan tiket.

Adapun penghasilan pasukan Juergen Klopp dari hal lainnya tidak naik secara signifikan. Misalnya pendapatan dari sponsor yang tak menunjukkan peningkatan.

Padahal, prestasi Liverpool tak perlu diragukan lagi. The Reds mendominasi jalannya kompetisi Liga Primer Inggris dan Liga Champions sejak tahun lalu.

Liverpool sebenarnya sedang membutuhkan dana besar guna merealisasikan proyek perluasan Anfield. Rencana perluasan stadion agar menambah daya tampung yang implikasinya meningkatkan pendapatan klub.

Padahal di waktu yang sama, Liverpool mengeluarkan dana besar untuk merekrut Takumi Minamino. "Pendapatan dari pertandinagn tetap penting, meski tidak sepenting dulu, tetap saja penting. Liverpool ingin memperluas stadion agar menambah pemasukan sekaligus meningkatkan daya tawar pada sponsor," kata pengamat sepak bola Inggris, Ian Doyle.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement