REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto, mengatakan bahwa pemeriksaan polimerase chain reaction (PCR) untuk sampel dua anak buah kapal (ABK) Diamond Princess diulang. Hal itu dilakukan demi menjamin akurasi pengujian.
"Kemungkinan sampelnya rusak saat pengambilan, kami minta ambil sampel lagi," kata Yuri dihubungi dari Kepulauan Seribu, Selasa malam.
Yuri menjelaskan, terkadang pengambilan spesimen bisa keliru. Misalnya, usapan (swab), ternyata yang ada hanya air ludah. Pihaknya tidak mau menerka dan mengambil risiko untuk prosedur selanjutnya, jika proses itu belum selesai.
Sebanyak 69 WNI ABK Diamond Princess dari Yokohama Jepang telah tiba di Pulau SebaruKecil sejak Senin (2/3). Mereka dijemput KRI dr Soeharso-990 dari Pelabuhan PLTU Indramayu.