REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menilai tindakan antisipasi pemerintah terkait virus corona Covid-19 sudah baik. Mulai dari pencegahan ataupun penyembuhan korban yang terinfeksi corona.
"Saya pikir pada saat ini kan pemerintah sudah melakukan hal-hal yang diperlukan untuk penanganan corona," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (4/3).
Kendati demikian, ia berpendapat, panitia kerja (Panja) Ketahanan Negara terkait kasus virus corona Covid-19 mungkin saja dibentuk. Namun, ia menambahkan, pembentukan panja terkait masalah itu wewenang Komisi I dan IX.
"Nanti kita lihat apakah panja tersebut akan efektif atau tidak, mengingat jeda waktu ini penanganan-penanganan serupa," ujar Dasco
Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi I Teuku Riefky Harsya menyebut bahwa pihaknya sudah memutuskan untuk membentuk Panja. Namun, Panja tersebut akan membahas ketahanan nasional.
"Untuk membentuk sebuah panja yang membahas tentang ketahanan nasional dalam menghadapi dampak corona," ujar Teuku.
Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan dua kasus pertama positif virus corona (Covid-19) di Indonesia. Dua orang ini sempat berinteraksi dengan warga negara Jepang yang juga lebih dahulu dinyatakan positif terjangkit corona.
"Seorang ibu yang umurnya 64 tahun dan putrinya yang berumur 31 tahun dicek oleh tim kita. Ternyata pada posisi yang sakit. Dicek, dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," ujar Jokowi di Istana Merdeka, Senin (2/3).
Jokowi tidak menyebut secara spesifik lokasi kebaradaan dua orang ini. Jokowi menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia memiliki kesiapan dan perlengkapan yang memadai untuk menangani kasus pertama ini. Pemerintah, ujar Presiden Jokowi, juga melakukan upaya untuk menekan penyebaran virus corona.
"Lebih dari 100 rumah sakit yang siap dengan ruang isolasi mengenai virus corona dengan standar isolasi yang baik. Kita juga memiliki peralatan yang memadai sesuai dengan standar internasional. Kita juga memiliki persiapan untuk reagen," kata Jokowi.