Rabu 04 Mar 2020 15:48 WIB

Portugal Masuk Grup Keras di Liga Bangsa-Bangsa Eropa

Grup 3 terdiri dari negara-negara yang memang punya performa kuat, yakni Prancis, Swedia, dan Kroasia.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Israr Itah
Selebrasi pemain Portugal (ilustrasi). Portugal tergabung di grup keras Liga Bangsa-Bangsa Eropa.
Foto: EPA
Selebrasi pemain Portugal (ilustrasi). Portugal tergabung di grup keras Liga Bangsa-Bangsa Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cristiano Ronaldo cs tak akan melewati jalan yang mudah untuk bisa mempertahankan gelar Liga Bangsa-Bangsa Eropa (UEFA Nations League). Sebab dalam undian edisi kedua kompetisi tersebut, Selasa (3/3), Portugal masuk ke dalam grup neraka. 

Portugal berada di Grup 3 Liga A. Grup 3 terdiri dari negara-negara yang memang punya performa kuat, yakni Prancis, Swedia, dan Kroasia. 

Baca Juga

Prancis merupakan juara pada Piala Dunia 2018 lalu di Rusia. Sementara Kroasia adalah finalis Piala Dunia 2018 di Rusia. Karena itu, laga ini akan jadi reuni bagi Prancis dan Kroasia mengenang laga final Piala Dunia. Swedia, meski prestasinya tak mencolok, tetap jadi tim kuat dengan materi pemain yang mumpuni. 

Di Grup 1, Belanda akan ditantang Italia, bersama Bosnia dan Herzegovina lalu Polandia. Grup 2 juga menyajikan pertandingan yang tak kalah seru, di mana Inggris akan bertemua dengan Belgia, yang kini diisi oleh pemain-pemain bintang, bersama Denmark dan Islandia.

Di Grup 4, Jerman dan Spanyol akan saling bentrok, diselingi dengan laga lawan Swiss dan Ukraina. 

Liga A diisi oleh tim-tim papan atas Eropa. Di bawah mereka ada Liga B dan Liga C yang sama-sama diisi oleh 16 negara. Hanya Liga D yang dihuni delapan negara, yang memang jadi tim paling lemah, seperti Kepualauan Faroe, Latvia, Andorra, Malta, Gibraltar, Liechtenstein, dan San Marino.

Matchday 1 akan dimainkan pada 3 dan 5 September. Fase Grup akan berakhir pada 17 November 2020. Sementara semifinal dan final akan digelar pada 2 -6 Juni 2021. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement