Kamis 05 Mar 2020 02:03 WIB

Harga Masker di Ternate Meroket Akibat Corona

Harga masker di beberapa kabupaten/kota di Maluku Utara naik karena diborong warga

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pegawai apotek mengenakan masker saat melayani konsumen. Harga masker di beberapa kabupaten/kota di Maluku Utara naik karena diborong warga. Ilustrasi.
Foto: Antara/FB Anggoro
Pegawai apotek mengenakan masker saat melayani konsumen. Harga masker di beberapa kabupaten/kota di Maluku Utara naik karena diborong warga. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE - Harga masker di beberapa kabupaten/kota di Maluku Utara (Malut) naik. Kondisi ini menyusul tingginya animo warga untuk membeli dan memborong guna mengantisipasi adanya virus wabah corona (Covid-19).

"Memang, harga masker yang biasanya dijual Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu per dus, kini melonjak hingga mencapai Rp 200 ribu. Hal ini dipicu kekhawatiran warga atas mewabahnya virus corona," kata salah seorang petugas apotek, Rosita, di Ternate pada Rabu (4/3).

Baca Juga

Ternate dan berbagai daerah lainnya di Malut juga ikut terpengaruh dengan naiknya harga masker di berbagai daerah di Tanah Air. Kenaikan harga masker ini terjadi di berbagai apotek seperti Kimia Farma, Alba Farma, Apotik Selecta, dan Apotik RSUD Chasan Boesoerie Ternate.

Untuk mengantisipasi adanya pihak-pihak yang ingin memborong masker, maka para petugas membatasi para pembeli saat membelinya.Naiknya harga masker hingga empat kali lipat ini bukan saja dirasakan warga Kota Ternate. Berbagai daerah ikut merasakan dampak dari mewabahnya virus corona tersebut dengan cara memborong masker yang dijual di apotek.

Salah seorang warga Ternate, Ayi Suhaiba, mengakui sebelum adanya wabah virus corona harga masker biasanya dijual Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per dus. Akan tetapi, saat ini harganya naik hingga berlipat-lipat. Bahkan ada apotek yang menjualnya hingga mencapai Rp 250 ribu per dus.

"Kami mengharapkan pemerintah daerah agar dapat menekan tingginya harga masker ini dengan memberikan secara gratis kepada warga, agar tidak ada yang mencoba bermain harga," ujarnya.

Pemkot Ternate menyatakan telah melakukan langkah rapat koordinasi sejak informasi wabah corona. Koordinasi terutama dalam pengawasan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China yang bekerja di berbagai perusahaan tambang di Malut.

Sekda Ternate Thamrin Alwi ketika dikonfirmasi menyatakan pihaknya hari ini mengeluarkan surat edaran ke apotek untuk mengantisipasi adanya pihak-pihak tertentu yang membeli masker secara berlebihan. Langkah ini mengantisipasi kemungkinan adanya pihak-pihak yang memanfaatkan momentum dengan cara membeli masker secara berlebihan kemudian dijual dengan harga yang sangat mahal.

Pemkot Ternate telah meminta Pemprov Malut agar menyampaikan ke Kemenkes agar mendistribusikan masker anti corona ke daerah termasuk di Malut. Tujuannya agar dapat mengantisipasi mewabahnya virus corona hingga ke daerah ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement