Rabu 04 Mar 2020 18:36 WIB

Kementan: Impor Bawang Putih India Terbuka

Dibukanya kesempatan untuk mengimpor bawang putih dari India murni sebagai alternatif pasar China.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
Petugas mengambil bawang putih saat operasi pasar bawang putih di Pasar Anyar, Jalan Astanaanyar, Kota Bandung, Selasa (18/2). Kementerian Pertanian menuturkan bahwa importasi bawang putih dari India sangat terbuka bagi para importir di dalam negeri.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Petugas mengambil bawang putih saat operasi pasar bawang putih di Pasar Anyar, Jalan Astanaanyar, Kota Bandung, Selasa (18/2). Kementerian Pertanian menuturkan bahwa importasi bawang putih dari India sangat terbuka bagi para importir di dalam negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian menuturkan bahwa importasi bawang putih dari India sangat terbuka bagi para importir di dalam negeri. Pemerintah menyiapkan berbagai alternatif negara sebagai antisipasi gangguan impor dari China imbas virus corona.

Direktur Jenderal Hortikultura, Kementan, Prihasto Setyanto, mengatakan bahwa pelaku usaha bawang putih di India sudah menawarkan Indonesia. Hanya saja, kata Prihasto, bawang putih India kurang diminati oleh pasar Indonesia lantaran ukuran siung lebih kecil meski harga lebih murah dari produk China.

Baca Juga

"Pihak India sudah menawarkan terus. Dari segi harga lebih murah tapi ukuran lebih kecil. Ini untuk opsi kalau China bermasalah ya mau tidak mau India kita kasih. Ada juga negara lainnya," kata Prihasto saat ditemui di Jakarta, Rabu (4/3).

Menurut Prihasto, tahun 2018 lalu bawang putih asal India pernah diimpor ke Indonesia oleh importir swasta. Hanya saja, menurutnya kurang begitu laku di pasaran. Sejauh ini, ia menuturkan juga belum ada yang mengajukan secara resmi rekomendasi impor bawang putih dari India meski telah banyak yang meminta informasi kepada Kementan.

Pihaknya pun menegaskan bahwa dibukanya kesempatan untuk mengimpor bawang putih dari India murni sebagai alternatif pasar China. Tidak berkaitan dengan diplomasi perdagangan antara Indonesia dan Cina soal komoditas sawit. Sebagaimana diketahui, pemerintah tengah mempermudah proses impor gula dari India sebagai imbalan atas diterimanya produk sawit asal Indonesia di India.

"Ini untuk kebutuhan dalam negeri kita akan kerahkan semua potensi kalau ada masalah," kata Prihasto.

Sejauh ini, Kementan telah menerbitkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) bawang putih sebanyak 103 ribu ton. Menurut Prihasto, rekomendasi tersebut seluruhnya untuk importasi bawang putih asal Cina. Kementan akan menerbitkan RIPH baru jika terdapat importir yang mengajukan impor dari India.

Regulasi yang berlaku tahun ini pun tidak mewajibkan importir untuk melakukan wajib tanam bawang putih terlebih dahulu sebelum mengajukan RIPH. Importir, kata Prihasto mendapatkan penugasan wajib tanam setelah RIPH dan Surat Persetujuan Impor (SPI) dari Kemendag diterbitkan. 

Menurutnya, dalam waktu dekat Kementan akan menerbitkan RIPH baru hanya saja ia tak menjelaskan detail asal negara importasi tersebut. 

Sebagai gambaran, rata-rata harga bawang putih impor dari Cina sebesar Rp 20 ribu per kilogram ketika sampai di Indonesia. Selain harga yang murah, para importir menilai ukuran dan kualitas bawang putih China juga cukup baik.

Prihasto mengatakan, hingga saat ini pun belum terdapat gangguan produksi maupun distribusi bawang putih di China. "Tapi, misalkan nanti ada masalah kita kan harus punya alternatif lain," tuturnya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement