REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendukung penandatanganan kesepakatan damai antara Amerika Serikat dan Taliban yang ditandatangani di Doha, Qatar, Sabtu (29/2) lalu. Wapres mengatakan, Pemerintah Indonesia juga berharap kesepakatan damai ini mendorong perdamaian menyeluruh di Afghanistan.
"Kita dorong dengan Amerika karena faktor Amerika menjadi penting, dan itu sekarang sudah, Amerika dengan Taliban dengan perjanjian dan kita harapkan juga nanti Taliban dan Kabul, berarti itu nanti kita berharap bahwa ada perdamaian yang berkelanjutan di Afghanistan," ujar Ma'ruf kepada wartawan di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (4/3).
Ma'ruf menjelaskan, sebab selama ini konflik di Afghanistan juga tidak hanya dengan pasukan AS, tetapi juga antara kelompok Taliban dengan pasukan keamanan Afganistan maupun ulama pro Kabul. Karena itu, perdamaian juga diharapkan terjadi untuk kelompok-kelompok yang ada di dalam negeri Afghanistan.
"Karena itu kita ingin ada Taliban dan Kabul itu damai," ujarnya.
Ma'ruf mengungkap, Pemerintah Indonesia juga saat ini terus mendukung perdamaian di Afghanistan. Salah satu upaya yang dilakukan yakni mengundang dan mempertemukan ulama Taliban, ulama pro Afghanistan maupun ulama Indonesia beberapa waktu sebelumnya di Bogor.
"Bahkan juga ulama Pakistan, ulama Pakistan ini sangat berpengaruh terhadap konflik di Afghanistan dan ulama-ulama Indonesia di Bogor dan itu sudah ada kesepakatan untuk melakukan upaya-upaya perdamaian, memulai perdamaian dan sudah ada deklarasi Bogor ya," ujarnya.
Amerika Serikat (AS) dan Taliban telah menandatangani kesepakatan damai untuk Afghanistan di Doha, Qatar, Sabtu (29/2). Pertemuan ini pun disaksikan langsung oleh Menteri Luar (Menlu) Negeri Republik Indonesia, Retno L.P. Marsudi.
Kesepakatan untuk Perdamaian Afghanistan atau Comprehensive Peace Agreement (CPA) merupakan langkah awal dari proses perdamaian Afghanistan. Terdapat empat komponen yang masuk dalam kesepakatan itu, kontra terorisme, penarikan pasukan asing dari Afghanistan, perundingan intra-Afghan dan gencatan senjata yang permanen dan komprehensif.
"Kita sangat mendukung dan kita diundang hadir ya di Qatar, ya tadinya saya mau hadir tapi ternyata cukup oleh menteri luar negeri, kita memang mendorong supaya ada perdamaian di Taliban," ujarnya.