Jumat 06 Mar 2020 20:20 WIB

Petani Muslim Diimbau tidak Memakai Pupuk Kimia

Karena kimia yang dari tanaman itu kita pakai, maka tubuh kita jadinya tidak kebal.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Tani Islam Indonesia (PB STII), Fathurrahman Mahfudz dalam acara pelantikan PB STII Periode 2019-2024 di aula Masjid Al Furqon, Jalan Kramat Raya 45 Jakarta Pusat, Jumat (6/3).
Foto: Republika/Muhyiddin
Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Tani Islam Indonesia (PB STII), Fathurrahman Mahfudz dalam acara pelantikan PB STII Periode 2019-2024 di aula Masjid Al Furqon, Jalan Kramat Raya 45 Jakarta Pusat, Jumat (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Serikat Tani Islam Indonesia (PB STII), Fathurrahman Mahfudz mengatakan, munculnya virus Corona di Indonesia merupakan suatu peringatan bagi para petani muslim agar tidak lagi memakai pupuk kimia dalam bercocok tanam. Karena, menurut dia, penggunaan kimia akan membuat daya tahan tubuh menjadi berkurang. 

"Ini satu warning kepada petani kita seluruh Indonesia, terutama petani Muslim agar jangan lagi memakai kimia. Tanah kita sudah rusak, buah yang kita makan pun unsur kimianya sudah banyak banget. Merusak tubuh kita," ujar Fathur saat ditemui dalam acara pelantikan PB STII Periode 2019-2024 di aula Masjid Al Furqon, Jalan Kramat Raya 45 Jakarta Pusat, Jumat (6/3).

Menurut dia, ketika kimia yang terdapat dalam hasil pertanian itu dikonsumsi, maka akan membuat derajat keasaman (pH) tubuh menjadi rendah. Karena itu, virus Corona pun semakin mudah masuk ke dalam tubuh. "Karena kimia yang dari tanaman itu kita pakai, maka tubuh kita jadinya tidak kebal. Ketika tidak kebal, virus Corona gampang masuk. Logikanya begitu. Makanya kita harus kembali pada organik," ucap Fathur. 

Dia menambahkan, munculnya kasus virus Corona ini memang merupakan sebuah ujian bagi seluruh masyarakat Indonesia. Namun, menurut dia, Islam sudah mengajarkan umatnya tentang pentingnya menjaga kebersihan, sehingga bisa terhindar dari virus corona. "Saya kira kita sudah diajarkan dalam Islam tentang kebersihan dari makanan yang kita makan, kebersihan dari cara kita makan. Dalam Islam kita diajarkan semua itu," kata Fathur. 

Sementara itu, menteri Kehutanan RI Periode 2004-2009, Malem Sambat (MS) Kaban menjelaskan, munculnya virus corona di Indonesia adalah sebuah kenyataan yang harus diatasi bersama oleh pemerintah dan masyarakat. Karena itu, menurut dia, semua pihak tidak perlu panik dalam menghadapinya. 

"Virus ini adalah sebuah fakta yang harus diatasi. Kalau Indonesia berhasil menemukan cara mengatasi virus ini, justru itu kan menjadi peluang bisnis yang luar biasa," jelas Kaban saat ditemui di tempat yang sama. 

Di samping itu, Kaban juga mengingatkan kepada pemerintah Indonesia agar tidak menjadikan virus corona ini sebagai isu komoditas politik yang sifatnya saling menegasikan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya. Menurut dia, pemerintah sebaiknya memberikan edukasi kepada masyarakat agar menaikkan daya tahan tubuhnya. 

"Kalau saya cenderung mengajak masyarakat, naikkan daya tahan tubuh. Tentu dengan berbagai macam cara yang bisa ditempuh, misalnya dengan membiasakan memakan makanan yang sehat, memakan herbal. Saya kira banyak cara untuk menaikkan daya tahan tubuh kita itu," kata Kaban. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement