Jumat 06 Mar 2020 21:09 WIB

Respons Dubes India Soal Diskriminasi Terhadap Muslim

Dubes India mengapresiasi kepolisian dan Kemenlu yang lindungi kedutaan.

Pengunjuk rasa mengikuti aksi di depan Kedubes India, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Pengunjuk rasa mengikuti aksi di depan Kedubes India, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diskriminasi terhadap Muslim di India seperti insiden mematikan di New Delhi beberapa waktu lalu menuai kecaman di berbagai belahan dunia. Lebih dari 40 orang menjadi korban kekejaman kelompok Hindu garis keras.

Menanggapi isu tersebut, Dubes India untuk Indonesia Pradeep Kumar Rawat menegaskan, India adalah negara manjemuk, sehingga wajar jika ada pihak-pihak berkompetisi satu sama lain.

Baca Juga

"Yang disayangkan kompeteisi itu kadang-kadang terjadi gesekan dan itu sebenarnya di luar kewajaran, bukan hanya di India, di Indonesia juga terjadi, jadi itu inti dari masyarakat majemuk," kata Pradeep, Jumat.

Pradeep Kumar mengapresiasi aparat Kepolisian yang telah mengawal pelaksanaan unjuk rasa di kantor Kedutaan Besar, di Jalan Rasunan Said yang berjalan tanpa anarkis har ini.

"Saya menyampaikan apresiasi penghargaan kepada kepolisian dan pihak lainnya karena pertama kalinya melihat fungsi polisi dalam keadaaan seperti ini dalam menjaga keamanan," kata Pradeep dihadapan wartawan saat ditemui usai unjuk rasa.

Selain kepada kepolisian, Pradeep juga menyampaikan apresiasinya kepada Kementerian Luar Negeri Indonesia yang telah bekerja sama dengan pihak lain untuk melindungi kedutaan.

Sebelumnya ratusan massa aksi dari sejumlah organisasi masyarakat Muslim melakukan unjuk rasa memprotes pembantaian terhadap warga Muslim di India.

Unjuk rasa dilakukan setelah shalat Jumat. Dalam orasinya massa mendesak Kedutaan India untuk menyerukan penghentian diskriminatif dan persekusi kepada warga Muslim India.

Massa juga meminta pemerintah India untuk menyeret pihak-pihak yang membiarkan pertikaian terjadi di India sejak undang-undang kewarganegaraan disahkan. Aksi unjuk rasa tersebut berlangsung kondusif, pengamanan juga dilakukan secara humanis, polisi anti huru hara hanya berjaga-jaga tanpa menggunakan peralatan huru hara.

Walau berlangsung kondusif, unjuk rasa sempat diwarnai dengan pembakaran kain yang menyerupai bendera India. Aksi tersebut dilakukan para demonstran sebagai bentuk kekecewaan karena pihak Kedutaan Besar India tidak mau menemui perwakilan pengunjuk rasa untuk menyampaikam tuntutannya secara langsung.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement