REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH— Pemerintah Kota Banda Aceh mengharapkan para alumni timur tengah yang tergabung dalam organisasi Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) dapat bersinergi untuk mengawal penegakan syariat Islam di Banda Aceh.
"Tentunya kita berterima kasih atas niat IKAT ingin berkontribusi untuk pembangunan kota. Saya pikir nanti bisa kita bahas lebih detail dengan SKPK (Satuan Kerja Perangkat Kota) terkait, bisa dengan DSI (Dinas Syariat Islam), Disdik (Dinas Pendidikan), Dayah (Pesantren), dan Disdikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan)," ujar Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, di Banda Aceh, Jumat.
Dia mengatakan, tenaga sumber daya manusia (SDM) yang sangat berkualitas dimiliki IKAT, tentu sangat dibutuhkan untuk menyempurnakan program-program pembangunan di Pemerintah Kota (Pemkot) Banda Aceh.
Dewasa ini, lanjut dia, ibu kota Provinsi Aceh yang dijuluki "Kota Serambi Makkah" tersebut memprioritaskan pembangunan bidang agama, ekonomi, dan pendidikan dengan tetap menjunjung tinggi penerapan syariat Islam.
"Saya sendiri sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan IKAT selama ini untuk Banda Aceh. Kami berharap apa yang telah dilakukan IKAT dapat dikomunikasikan lagi dengan SKPK terkait agar bisa disinergikan program-program yang sedang berjalan," ucapnya.
Agar lebih spesifik, tutur wali kota, perlu digelar pertemuan lanjutan untuk membahas lebih detail bersama SKPK terkait, seperti dengan DSI, Disdik Dayah, dan Disdikbud setempat.
Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) kini dipimpin Muhammad Fadhillah dan telah melakukan pertemuan dengan Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman dan jajaran pekan ini.
"Saya pikir ini bisa kita sinergikan dengan program pemkot. Tentunya dengan sinergitas, program yang ada akan lebih tajam dan benar-benar manfaatnya dirasakan masyarakat kota," terang Aminullah.
Ketua IKAT, Muhammad Fadhillah, dalam pertemuan tersebut memaparkan sejumlah program yang telah dilaksanakan IKAT di Aceh, termasuk di Banda Aceh.
Program-program ini bergerak di bidang pendidikan dan sosial. Karena itu, pihaknya meminta arahan dan bimbingan dari orang nomor satu di Banda Aceh.
"Selain bidang pendidikan, kita juga bergerak di bidang sosial seperti memberikan bantuan-bantuan bagi anak kurang mampu yang sedang mondok menimba ilmu di pesantren-pesantren," ungkapnya.
Selain itu, ada juga program tahsin dan pelatihan-pelatihan bagi masyarakat di bidang tajhiz mayat. "Insya Allah kami siap menjadi mitra pemkot dan berkontribusi dalam menyukseskan visi misi Banda Aceh gemilang dalam bingkai syariah," ujar Fadhillah.