Sabtu 07 Mar 2020 18:59 WIB

Wali Kota: Depok Aman, Silakan Datang

Ia pun berpesan ke masyarakat untuk tidak panik terhadap wabah virus Corona.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) bersama Wali Kota Depok Muhammad Idris (kiri) berkunjung ke rumah sakit Mitra Keluarga, Depok, Jawa Barat.
Foto: ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) bersama Wali Kota Depok Muhammad Idris (kiri) berkunjung ke rumah sakit Mitra Keluarga, Depok, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok, Mohammad Idris menegaskan Kota Depok saat ini dalam kondisi aman dan terkendali. Ia pun berpesan ke masyarakat untuk tidak panik terhadap wabah virus Corona. Pemerintah Kota (Pemkot) Depok sudah melakukan sejumlah upaya, mulai daripembuatan flyer informasi virus Corona, hingga sosialisasi pencegahan di banyak tempat, baik di sekolah, Puskesmas, terminal, ataupun stasiun kereta yang bekerja sama dengan PT KAI.

"Jangan panik, karena kondisi Kota Depok aman terkendali. Jadi silakan masyarakat luar Kota Depok datang ke Kota Depok, Aman kok," ujar Idris di Balai Kota Depok, Sabtu (7/3).

Baca Juga

Idris menuturkan, kasus virus Corona memang perlu diwaspadai. Namun kewaspadaan ini harus sesuai dengan ketentuan dan norma yang sudah diterapkan oleh pemerintah. "Untuk itu, kita harus menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjaga pola makan yang baik. Tidak lupa dengan aktivitas yang terdapat dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas)," imbuhnya.

Dia menambahkan, terkait pemberitaan yang berkembang sekarang ini masyarakat diajak untuk tidak langsung memercayainya. Terlebih yang bersumber dari media sosial (medsos). "Ada baiknya dilakukan klarifikasi terlebih dahulu kepada pihak yang kompeten. Misalnya, ada info sekolahan di Kota Depok diliburkan. Hal ini bisa dikonfirmasi langsung ke Crisis Center yang kita punya atau ke dinas yang terkait. Kewaspadaan kita hendaknya tidak disikapi dengan kepanikan. Terlebih sampai paranoid, sebab akan memunculkan hal yang tidak diinginkan," kata Idris. (Rusdy Nurdiansyah)

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement