Sabtu 07 Mar 2020 18:27 WIB

Orang-Orang Kontak Dekat dengan Pasien Corona Terus Dilacak

Hingga kini ada empat pasien positif corona dan 11 berstatus suspect.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menyatakan terus melacak orang-orang yang pernah melakukan kontak dekat dengan dua pasien baru positif virus Covid-19 atau pasien kasus 3 dan 4. Hingga hari ini, terdapat empat pasien positif corona dan 11 pasien berstatus suspect.

"Penelusuran ini untuk mencegah penyebaran lebih luas virus Covid-19 di masyarakat," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Sabtu (7/3).

Baca Juga

Yuri mengatakan, sumber penularan utama dari Covid-19 adalah manusia yang positif terjangkit. Hal itu karena medium penularan virus ini adalah droplet atau air liur (dahak) yang terpercik dari orang yang terinfeksi.

"Kami telusuri, selama ini pasien positif ke mana saja, siapa yang kontak dekat dengan dia. Bisa siapa saja, karena penularan terjadi di jarak dekat pada saat ada droplet dari batuk, bersin dari orang positif," ujarnya.

Yuri belum memastikan berapa orang yang termasuk dalam kontak dekat dua pasien baru Covid-19 atau pasien kasus 3 dan 4. Ia menegaskan, bahwa identitas pasien kasus 3 dan 4 ini dirahasiakan pemerintah sesuai etika medis dan ketentuan yang berlaku di standar kesehatan internasional.

Selain penelusuran kontak pasien 3 dan 4, pemerintah juga terus melacak kontak dekat dari yang termasuk di klaster pasien 1 dan 2. "Untuk kasus 1 juga masih dicari apakah dia punya subklaster, misalnya kontak langsung dengan kasus pasien 1 yang positif dan apa ada orang lain yang kontak tanpa melalui pasien 1," katanya.

Mekanisme penelusuran yang dilakukan, katanya, sama seperti yang sebelumnya. Kementerian Kesehatan dengan bantuan kepolisian dan Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan dua pasien pertama Covid-19. Terkait pasien 1 Covid-19, pemerintah menelusuri sebanyak 80 orang hingga mengerucut menjadi tujuh orang yang melakukan kontak dekat sehingga menjadi suspect (terduga) Covid-19. Dua di antaranya positif Covid-19 sehingga menjadi pasien nomor 3 dan 4.

Hingga Sabtu siang ini, empat orang telah terkonfirmasi terinfeksi virus COVID-19 di dalam negeri. Sedangkan suspect sebanyak 11 orang. Ini termasuk satu awak kapal pesiar Diamond Princess dan satu orang di Bandung, Jawa Barat.

Yurianto juga melaporkan bahwa kondisi kesehatan keempat pasien Covid-19 terus membaik. Pasien kasus 1 dan 2 tinggal menjalani pemeriksaan laboratorium. Jika hasil laboratorium menunjukkan pasien kasus 1 dan 2 negatif, maka mereka akan dipulangkan dari RSPI Sulianti Saroso.

"Yang kasus nomor 1 dan 2 tinggal pemeriksaan lab, kalau sudah negatif akan dipulangkan," katanya.

Sementara untuk kasus 3 dan 4, kata dia, pasien sudah tak mengalami panas dan pilek serta batuknya sudah berkurang. Ia mengatakan, perawatan akan terus dilakukan dan diharapkan kasus 3 dan kasus 4 tersebut akan membaik.

"Sementara kasus 3 dan 4 yang baru kita sama-sama sampaikan kembali sekarang ini sudah tidak panas lagi. Pilek juga sudah tidak terlalu parah juga sudah jarang-jarang batuk juga berkurang. Mudah-mudahan dalam perawatan lebih lanjut dua orang terakhir ini tiga dan empat akan menjadi baik," ujar Yuri.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement