Ahad 08 Mar 2020 13:08 WIB

Cegah Corona, JK Ingatkan Kebersihan Bagian dari Iman

JK meminta masjid rajin membersihkan diri termasuk dari virus yang tak terlihat.

Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla di Kantor DMI imbau masjid dan mushala melakukan sanitasi siaga untuk merespons wabah Covid-19, Rabu (4/3).
Foto: Republika/Fuji EP
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla di Kantor DMI imbau masjid dan mushala melakukan sanitasi siaga untuk merespons wabah Covid-19, Rabu (4/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengajak seluruh umat Islam menjaga kebersihan diri dan lingkungan untuk mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Islam mengajarkan kebersihan sebagian dari iman.

"Jangan lupa ajaran agama kita selalu pahami dan bahwa kebersihan bagian dari iman, jadi begini (menjaga kebersihan) kita meningkatkan iman, keimanan kita dengan kebersihan," kata JK saat meninjau kegiatan penyemprotan cairan di Masjid Nurul Hidayah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ahad (8/3).

Baca Juga

Salah satu tempat yang harus dijaga kebersihannya terutama saat mewabahnya virus corona (Covid-19) adalah masjid. Alasannya masjid setiap hari dipadati oleh jemaah.

JK mengingatkan penyebaran virus corona cukup cepat berkembang. Terutama di tempat keramaian yang jadi banyak orang-orang berinteraksi seperti pasar dan tempat ibadah.

"Karena virus ini cepat berkembang dan ingat sekali lagi di China dimulai dari dua orang dari pasar karena di pasar kita tidak tau banyak kegiatan kenalah semua orang. Di Korea juga dimulai dari gereja dari komunitas gereja, di Iran dimulai dari komunitas jemaah di Qom itu, jadi karena masjid tiap hari penuh maka harus dijaga kebersihan masjid," kata mantan Wakil Presiden RI tersebut.

Menjaga kebersihan masjid secara rutin, lanjut JK, tidak hanya membersihkan secara nyata. Tapi juga membersihkan masjid dari virus atau bakteri yang mungkin tidak terlihat.

Menjaga kebersihan masjid untuk mencegah penyebaran corona (Covid-19) itu, lanjut dia, tidak harus dengan biaya yang mahal, cukup dengan membersihkan secara rutin lantai masjid menggunakan karbol yang berbiaya murah.

"Saya anjurkan masjid-masjid melaksanakan bebersih seperti ini setidak-tidaknya membersihkan lantai dengan karbol, setidak-tidaknya itu murah sekali hanya Rp 10 ribu-15 ribu sudah bersih itu lantai masjid," kata JK.

JK meminta dewan masjid untuk betul-betul memperhatikan kebersihan lantai masjid terutama tempat sujud yang digunakan para jemaah. Tidak hanya kebersihan masjid, JK juga mengimbau para jemaah yang hendak melaksanakan shalat di masjid juga melakukan pencegahan minimal dengan membawa sajadah milik sendiri.

Sajadah yang dimaksud tidak harus sajadah yang biasa digunakan di masjid, tapi minimal kain kecil dan bersih yang bisa digunakan saat sujud.

"Yang pertama karena shalat kita sujud ya, maka tempat sujud itu harus bersih," katanya. "Nah...bersih itu antara lain diimbau diharapkan agar bawa sajadah sendiri, sajadah masjid bersih cuma dipakai berkali kali banyak orang setidak-tidaknya kalau tidak sempat bawa sajadah bawa kain yang bersih yang kecil untuk sujud saja, itu penting untuk menjaga satu sama lain, sekali lagi kebersiham sebagian dari iman," sambung JK.

Masjid Nurul Hidayah yang berjarak sekitar 300 meter dari kediaman JK di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan melakukan kegiatan berbesih dan penyemprotan cairan disinfektan dalam rangka mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). JK berharap langkah tersebut juga diikuti seluruh masjid yang ada di Indonesia dengan cara mudah menjaga masjid tetap bersih dalam rangka melindungi jamaah dari penularan virus corona baru.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement