REPUBLIKA.CO.ID, LISBON -- Berteriak di hadapan awak media dari balkon lantai satu, Presiden Portugal pada Senin menyatakan bahwa dia akan tetap menjalani karantina sukarela selama dua pekan meski hasil tes menunjukkan negatif virus corona. Ia ingin menjadi "contoh" bagi warga Portugal.
"Pemeriksaan negatif. Saya akan tetap bekerja dari rumah meski hasilnya negatif hingga 15 hari ke depan," kata penyiar SIC yang menunjukkan Marcelo Rebelo de Sousa berteriak. "Saya ingin menjadi contoh."
Kepala negara Portugal dikenal jarang sekali melewatkan pertemuan sosial di mana ia dapat berfoto bersama warga. Pada Senin, ia menjalani pemeriksaan setelah kantornya.
Sehari sebelumnya, kantor kepresidenan mengumumkan bahwa de Sousa menunda semua perjanjian dan perjalanan luar negeri selama dua pekan dan akan bekerja dari rumah. Keputusan itu dibuat setelah salah satu sekolah di Kota Felgueiras, yang mengirim sejumlah murid berkunjung ke kediaman presiden Selasa lalu mengumumkan bahwa salah satu dari muridnya terbukti positif virus corona. Murid yang dimaksud tidak ikut dalam kunjungan tersebut.
"Saya mempunyai komitmen yang melibatkan ratusan, ribuan orang dalam beberapa pekan mendatang. Ini tak sebanding dengan risikonya," kata de Sousa kepada penyiar RTP melalui telepon.
Sejauh ini, 35 orang di Portugal terbukti positif virus corona. Sebagian besar terdapat di dua kota di utara yakni Felgueiras dan Lousada. Sekolah dan ruang publik di dua kota tersebut juga ditutup mulai Senin hingga pemberitahuan lebih lanjut, demikian pernyataan Kementerian Kesehatan Portugal.