Rabu 11 Mar 2020 13:10 WIB

Kongo Umumkan Kasus Perdana Corona

Pada Selasa (10/3) Kongo umumkan kasus corona pertamanya

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Peta Kongo. Pada Selasa (10/3) Kongo umumkan kasus corona pertamanya. Ilustrasi.
Foto: save-islam.blogspot.com
Peta Kongo. Pada Selasa (10/3) Kongo umumkan kasus corona pertamanya. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAMPALA - Republik Demokratik Kongo (DRC) mengumumkan kasus virus corona jenis baru atau Covid-19 pertama pada Selasa (10/3) waktu setempat. Tercatatnya kasus perdana ini terjadi setelah tiga pekan Kongo terbebas dari wabah mematikan Ebola.

Menteri Kesehatan DRC Eteni Longondo mengatakan seorang warga negara Belgia yang telah berada di negara itu selama beberapa hari dinyatakan positif terkena virus corona. Pasien baru tersebut kini ditempatkan di karantina di sebuah rumah sakit di ibu kota Kinshasa.

Baca Juga

"Saya mengumumkan kepada rakyat Kongo bahwa kami mendiagnosis pagi ini kasus pertama virus corona. Telah ditemukan pada seorang warga negara Belgia yang telah datang untuk tinggal di sini selama beberapa hari," ujar Longondo dalam konferensi pers dikutip Anadolu Agency, Rabu (11/3).

Dia menegaskan kepada warganya untuk tidak panik karena situasinya terkendali. Dia juga mendesak masyarakat untuk tenang, namun tetap mempraktikkan tindakan pencegahan terutama yang melibatkan kebersihan.

Virus yang berasal dari China mewabah di 116 negara dan wilayah di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa ancaman pandemi telah menjadi sangat nyata.

Korban kematian global dari virus korona kini tercatat lebih dari empat ribu dan hampir 114 ribu kasus dikonfirmasi. Sebagai bagian dari upaya penanggulangan wabah, beberapa pemerintah menutup perbatasan dan menangguhkan perjalanan darat dan udara dengan negara-negara yang paling parah dilanda virus.

Di Kongo selama tiga pekan tidak ada kasus Ebola baru yang telah dikonfirmasi. WHO merekomendasikan untuk menunggu dua periode inkubasi penuh atau 42 hari setelah orang terakhir dites negatif untuk kedua kalinya sebelum menyatakan akhir wabah Ebola.

Ebola adalah penyakit demam tropis yang pertama kali muncul pada 1976 di Sudan dan DRC. Ebola dapat ditularkan ke manusia dari hewan liar.

Pada puncak wabah Ebola lebih dari 120 kasus dilaporkan setiap pekannya, dengan kasus muncul 1.200 kilometer terpisah dari pusat virus. Ebola menyebabkan alarm global pada 2014 ketika wabah terburuk dunia dimulai di Afrika Barat. Kala itu virus Ebola menewaskan lebih dari 11.300 orang dan menginfeksi sekitar 28.600 orang ketika melanda Liberia, Guinea, dan Sierra Leone.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement