REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menginginkan tempat ibadah, seperti masjid di Kota Pahlawan, Jawa Timur bisa multifungsi. Dia ingin masjid tidak hanya untuk shalat dan mengaji, melainkan bisa digunakan untuk belajar mata pelajaran bahasa asing dan matematika.
"Bukan hanya sekadar masjid, tapi saya ingin semua masjid atau tempat ibadah bisa berfungsi macam-macam. Bisa berfungsi untuk belajar. Mimpi saya itu," kata Risma saat meresmikan Masjid Gelanggang Remaja dan Broadband Learning Center (BLC) di Gelanggang Remaja, Jalan Bogen Kecamatan Tambak Sari, Rabu (11/3).
Peresmian yang ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita itu dihadiri oleh Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Surabaya, camat, lurah, pejabat Pemkot Surabaya serta masyarakat dan puluhan pelajar dari SD Negeri 4 Tambak Sari Surabaya. Menurut Risma, saat ini kenakalan yang terjadi pada anak usia remaja sangat luar biasa sehingga anak-anak harus terus didampingi, baik di sekolah, rumah, maupun lingkungan tempat dia bermain.
"Bahkan misalkan ada anak bergerombol, bapak, ibu boleh menegurnya dan menanyakan kegiatannya," katanya.
Seperti malam hari, saat jam belajar, mereka yang main boleh ditegur meskipun bukan anak sendiri. Bagi Wali Kota Risma, anak-anak Surabaya sudah dianggap seperti anak kandung sehingga mereka merasa diperhatikan dan terpantau.
"Saya titip Pak RT/RW, kalau saat jam belajar mereka masih main tolong diingatkan. Anggap mereka anak sendiri," ujarnya.
Di sela memberikan sambutan dan motivasi di atas podium, wali kota perempuan pertama di Kota Surabaya itu langsung turun dan mendekatkan diri pada pelajar. Di sana, ia mendorong mereka agar terus rajin belajar serta menekankan agar tak melakukan hal-hal negatif lainnya.
"Ayo anak-anakku, kalian berhak sukses, tidak ada namanya orang bodoh atau pintar. Adanya malas dan rajin. Kalian harus jadi orang rajin," kata dia.
Tidak hanya itu, seusai memberi motivasi, Risma juga mengajak anak-anak untuk rajin cuci tangan. Bahkan, ia memimpin simulasi cuci tangan yang benar di depan podium.
"Ayo anak-anakku, kita harus rajin cuci tangan. Orang tuanya juga harus bisa cuci tangan yang benar. Pak RT/RW juga harus tahu," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, dia pun meninjau kegiatan khitan massal yang sedang berlangsung dengan total 21 anak dari Kecamatan Tambak Sari. Tidak lupa, Risma juga meninjau ruangan BLC dan Masjid Gelanggang Remaja.