Kamis 12 Mar 2020 03:03 WIB

Leipzig, Kejutan Meyakinkan Sang Debutan

Leipzig tak terlihat seperti tim underdog di Liga Champions.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Para pemain RB Leipzig.(EPA-EFE/CLEMENS BILAN)
Foto: EPA-EFE/CLEMENS BILAN
Para pemain RB Leipzig.(EPA-EFE/CLEMENS BILAN)

REPUBLIKA.CO.ID, LEIPZIG -- RB Leipzig tak berhenti menyuguhkan kejutan. Bukan hanya sekadar bersaing dengan Bayern Muenchen untuk mendapatkan gelar Bundesliga Jerman, Leipzig juga mampu melaju ke perempatfinal Liga Champions.

Tak tanggung-tanggung, skuat asuhan Julian Nagelsmann itu mengalahkan finalis Liga Champions musim lalu, Tottenham Hotspur, dengan agregat cukup telak, 4-0.

Baca Juga

Sebagai debutan di fase gugur, Leipzig seolah jadi tim langganan Liga Champions. Leipzig tak terlihat seperti tim underdog, dengan mengalahkan the Lilywhites di Tottenham Hotspur Stadium 1-0, dan menang 3-0 di RB Arena.

Leipzig juga melaju mulus di fase grup. Die Roten Bullen memuncaki Grup G, mengungguli klub sarat pengalaman di Eropa seperti Benfica dan Lyon.

Perjalanan klub yang baru berdiri 10 tahun itu memang cukup cepat. Baru promosi ke Bundesliga pada musim 2016/2017, klub ini sempat tak terkalahkan dalam 13 pertandingan. Alhasil, klub milik perusahaan ternama Red Bull GmbH itu langsung finis sebagai runner-up, dan kemudian lolos ke Liga Champions. Musim pertamanya di Liga Champions, Leipzig gagal lolos fase grup.

Musim ketiga di Bundesliga, Leipzig kembali tampil impresif dengan finis di posisi ketiga dan kembali beraksi di kompetisi kasta tertinggi antarklub di Eropa tersebut. Kali ini, Leipzig mampu tampil lebih baik dan melaju sampai perempat final.

Julian Nagelsmann meramu pemain muda untuk bisa tampil lebih baik di fase gugur untuk pertama kalinya. ''Sangat penting itu (gaya permainan) tak berubah, Kami tidak banyak beradaptasi untuk Tottenham, kami memainkan cara kami dan kami melakukannya dengan brilian,'' ujar Nagelsmann dikutip dari laman resmi UEFA, Rabu (11/3).

Kejutan bukan hanya diberikan Nagelsmann untuk timnya, melainkan untuk dirinya sendiri. Nagelsmann jadi pelatih termuda yang bisa membawa timnya lolos ke fase gugur Liga Champions. Padahal, pelatih berusia 32 tahun itu baru melatih dua klub sepanjang kariernya, setelah sebelumnya membawa Hoffenheim promosi ke Bundesliga.

Meskipun belum pernah bermain dalam kompetisi di tim senior Bundesliga, tapi Nagelsmann membuktikan diri mahir meracik strategi menaklukkan tim-tim besar di Jerman maupun Eropa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement