REPUBLIKA.CO.ID, MAJENE – Laznas BMH terus mendorong pendayagunaan dana zakat secara lebih progresif dan produktif. Di antaranya melalui program Pesantren Berdaya, yang fokus mendorong para dai dan pesantren kian produktif dalam kegiatan wirausaha.
"Alhamdulillah, pada Kamis (12/3), BMH Sulawesi Barat kembali menyalurkan bantuan modal tahap kedua untuk Ustaz Syakir yang merupakan pengasuh sebuah pesantren di Majene, Sulawesi Barat," terang Kepala BMH Perwakilan Sulawesi Barat, Rahmat Wijaya melalui rilis yang diterima Republika.co.id.
Ustaz Syakir adalah Dai Tangguh BMH yang sebelumnya telah menerima bantuan modal usaha bebek petelur. Mengingat usaha yang ditekuninya untuk pesantren kian positif dan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelanggan, BMH memberikan bantuan modal hingga kini ia dapat memiliki 100 ekor bebek petelur.
"Alhamdulillah saat ini kami memiliki 40 ekor bebek dan kami saat ini mau mengembangkan dengan cara menambah bebek. Syukur bisa 100 ekor," tutur Ustaz Syakir.
Ia menyebutkan, sejak usaha ini dimulai, permintaan telur bebek, khususnya di Majene, tepatnya di Desa Tande Timur, sangat tinggi.
"Alhamdulillah ternyata telur bebek cukup diminati. Sampai saat ini kami masih kewalahan memenuhi permintaan tersebut. Apatah lagi saat ini stok bebek kami masih sedikit dan permintaan telur sangat tinggi," imbuh Ustaz Syakir.
Sampai saat ini peminat dari usaha telur bebek ini adalah para pedagang kecil dan menengah, seperti pedagang martabak, warung makan, dan pasar-pasar.
"Permintaan semakin meningkat sejak usaha telur bebek yang menopang biaya operasional pesantren yang beliau pimpin dipublikasikan melalui media sosial. Semoga dengan tambahan modal usaha ini, telur bebek yang dihasilkan kian banyak dan perolehan pesantren kian besar, sehingga dapat memberikan daya dukung besar bagi operasional pesantren," tutup Rahmat Wijaya.