REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan konsumer global Unilever telah menginstruksikan semua karyawan yang berbasis kantor untuk bekerja dari rumah. Aturan ini dimulai pada Selasa (17/3).
Perusahaan asal London itu mengumumkan pada Jumat (13/3), menyusul merebaknya virus corona ke seluruh dunia. Instruksi bekerja dari rumah diharapkan dapat menekan penyebaran virus asal Wuhan, China, tersebut.
"Ini adalah masa yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata CEO Alan Jope dalam pernyataannya.
Unilever mengikuti jejak perusahaan induk Google, Alphabet, serta Amazon.com yang telah lebih dulu meminta pegawainya bekerja dari rumah.
Hingga Sabtu (14/3) dini hari, Worldmeters melaporkan sudah terdapat 140.188 kasus corona di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 5.123 orang meninggal dunia dan 70.733 sembuh.