REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Penyelenggara Formula Satu (F1) musim 2020 membuka kemungkinan akan digelar mulai Juni akibat wabah virus corona yang belum mereda.
Perkiraan ini muncul setelah seri balap yang akan dimulai Maret-April seperti GP Australia, Cina, Bahrain, dan Vietnam resmi ditunda.
Seri balap pembuka di Melbourne akhir pekan ini dipastikan batal setelah tim McLaren memilih mengundurkan diri dari perlombaan karena salah satu stafnya positif mengidap Covid-19.
Kemudian, GP Cina pada April mendatang juga ditunda, hal itu menyebabkan GP Bahrain dan Vietnam mengikuti langkah serupa untuk meminimalisasi penyebaran virus.
Ketua Eksekutif Grup F1, Chase Carey, memahami keputusan penundaan beberapa seri balap yang sudah dijadwalkan dalam waktu dekat.
Dia menyarankan, musim balap 2020 dapat dimulai pada Juni, tepatnya di GP Azerbaijan di sirkuit Baku.
"Saya baru tiba dari Vietnam dan fokus berdiskusi menyikapi hal ini, lalu mengambil langkah yang tepat. Ini situasi yang berat untuk diprediksi," kata Carey seperti dilansir dari Crash.
Menurut dia, perkembangan virus corona yang begitu dinamis menyulitkan pihaknya untuk menentukan langkah terkait balapan F1.
"Situasi hari ini berbeda dengan dua hari yang lalu, atau empat hari sebelumnya. Jadi kami mencoba memprediksi meski itu sulit," ucapnya.
Hingga saat ini, hanya tim McLaren yang mengabarkan salah satu stafnya terjangkit Covid-19. Penggawa tim lain seperti Lewis Hamilton dari Mercedes dan Sebastian Vettel dari Ferrari pun mendukung penundaan seri balap demi kepentingan bersama.