REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso (RSPI SS) akan berhenti menerima pasien rawat-inap di luar kasus Covid-19 untuk sementara waktu. Akan tetapi, RSPI SS tetap menerima pasien-pasien rawat jalan yang ingin berobat.
"Mulai Senin. Rawat inap loh ya (yang tidak diterima), rawat jalan masih (diterima)," jelas Direktur Utama Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso (RSPI SS) dr Mohammad Syahril Mansyur SpP MPH usai menghadiri diskusi kesehatan yang digelar PT Unilever Indonesia Tbk bekerja sama dengan PERSI, di Jakarta.
Dengan kata lain, RSPI SS hanya akan menerima pasien rawat-inap terkait Covid-19 mulai besok. Hal ini dilakukan agar RSPI SS lebih siap untuk menangani pasien bila eskalasi kasus Covid-19 terjadi di Indonesia.
"Kami tidak melayani pasien rawat-inap karena ingin dikhususkan untuk itu (layanan rawat-inap kasus Covid-19)," ujarnya.
Syahril mengatakan, penutupan layanan rawat inap di luar kasus Covid-19 ini bersifat sementara. RSPI SS hanya berhenti menerima pasien rawat-inap di luar kasus Covid-19 sampai masa pandemi selesai.
Pembatasan ini dilakukan karena RSPI SS ingin menambah kapasitas ruang isolasi untuk merawat pasien-pasien terkait kasus Covid-19. Penambahan kapasitas ruang isolasi di RSPI SS akan dilakukan secara bertahap.
Saat ini, RSPI SS mengatakan sudah memiliki 11 ruang isolasi. Dalam waktu dekat, RSPI SS akan melakukan penambahan sebanyak 11 ruang isolasi.
Setelah itu, RSPI SS akan kembali menambah 20 ruang isolasi. Penambahan ini akan terus dilakukan secara berkala sampai ruang isolasi menjadi sekitar 140-an.
Saat ini, RSPI SS sudah mulai memulangkan pasien-pasien rawat inap umum yang memang sudah layak untuk dipulangkan. Pasien-pasien lain yang masih membutuhkan layanan rawat-inap akan dialihkan ke rumah sakit lain.