REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Polri berhasil mencapai garis finis pada lomba adu fisik kelas dunia di cabang olahraga (cabor) Triatlon Ironman yang telah selesai digelar di kota Taupo, Selandia Baru pada awal Maret ini. Perlombaan itu menggabungkan tiga cabor dengan jarak tempuh tertentu, waktu terbatas, dan diselesaikan secara satu waktu.
Ketiga cabor itu adalah berenang (3,8 kilometer), bersepeda (180 km), dan berlari (42 km). Tim Polri yang berhasil mencapai status 'Finish strong' itu berada di bawah komando Brigjen Pol Slamet Uliandi. Sosok yang akrab disapa Kapten Jack itu kini menjabat sebagai Karobinops Bareskrim Mabes Polri.
Dengan latihan keras selama satu tahun di bawah pimpinan Kapten Jack, seluruh anggota tim Ironman Bareskrim Polri yang biasa disebut KJ Team ini mampu menyelesaikan lomba.
“Kami berjumlah tujuh orang. Nothing is impossible become an Ironman,” kata Slamet dalam keterangan persnya, Ahad (15/3).
Bagi Slamet, kesehatan adalah segalanya dan harus dimulai secepatnya untuk menjaga agar tetap punya fisik prima. Anggota Bhayangkara dengan bintang satu di pundaknya ini juga menuturkan harus tetap ada niat dan capaian terhadap sesuatu. Ini membuat apapun tujuannya akan tercapai melalui kesehatan, baik untuk beribadah, karier, keluarga, dan siapapun yang selalu ingin bahagia.
Ia menambahkan, kisah sukses dapat dilihat dari seorang legenda Ironman dari Jepang, yaitu Hiriko yang berhasil menyelesaikan 26 kali ‘Finish Strong’dan menjadi inspirasi bagi semua.
Slamet memiliki prinsip bahwa kesehatan dan kebahagiaan yang paling luar biasa adalah ketika bisa menjadi kebahagiaan bagi orang lain di sekitar kita, sehingga kita dapat bermanfaat bagi semuanya. "Rasa nyeri karena berlatih itu sementara, tapi kejayaan itu dirasakan selamanya," kata Slamet.
Triathlon Ironman dikenal sebagai perlombaan olahraga paling ekstrim di dunia karena dilakukan dalam satu hari. Para peserta dituntut untuk melakukan latihan fisik dan mental dalam durasi waktu yang sangat melelahkan sepanjang hari.
"Asupan bergizi mutlak dipenuhi secara lebih baik untuk memperbaiki sel-sel tubuh karena membakar kalori dalam satu hari," kata dia.
Uniknya, para peserta yang mengikuti Triathlon Ironman ini bukan hanya atlet kawakan di bidangnya, melainkan masyarakat biasa yang siap uji fisik dan mental.
Menurut dia, semua pihak dari latar belakang apapun bisa sukses mencapai 'Finish Strong' Ironman. Asalkan, memiliki kemampuan menyeimbangkan antara pekerjaan, pelatihan, istirahat, waktu keluarga, dan kehidupan sosialnya.
“Latihan fisik dan mental sampai push to the limit, atau dengan kata lain secara optimal dalam beberapa waktu lamanya akan menjadi kebiasaan,” urainya.
Tentu saja, sambung dia, ini adalah kebiasaan untuk mengarah pada gaya hidup dan cara hidup sehat. Dia mengatakan, sebagian besar peserta Triatlon Ironman mengaku menikmati lebih banyak kehidupan dengan cara yang sehat setelah melakukan latihan keras.