REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) Prof. Dr. Didin Hafidhuddin menuturkan, ada dua hal yang ditekankan pihaknya dalam rangka merespons wabah virus corona atau covid-19. Dua hal itu adalah pencegahan dan pengobatan.
"Dalam hal pengobatan, tentu yang sakit segera dibawa ke dokter, walaupun sakit biasa. Sekarang lagi seperti ini, jadi kalau ada yang flu, sakit demam, segera dibawa ke rumah sakit terdekat," tutur dia kepada Republika.co.id, Selasa (17/3).
Hal kedua yang dilakukan yakni bersifat preventif atau pencegahan. Dia mengimbau kepada seluruh ponpes untuk terus menjaga kebersihan asrama, lingkungan, dan tempat belajar. Di samping itu dia juga mengingatkan untuk tetap menjaga kebersihan hati.
"Hati harus kita bersihkan terus agar semakin dekat dengan Allah SWT. Kita sudah diingatkan, mintalah pertolongan pada Allah dengan sabar dan shalat. Kekebalan itu baik yang bersifat jasmani dan rohani. Jangan kira kalau imunitas tubuh itu bisa menjamin," ujar dia.
"Kalau imunnya bagus tapi pikirannya tidak jernih kan tidak bisa menjamin tidak akan terserang. Jadi dua-duanya harus kita lakukan. Misalnya dengan shalat tahujud, banyak baca Alquran, zikir," tambahnya.
Bahkan menurut dia, justru dalam kondisi ini masjid harus diramaikan, dengan catatan semua harus melakukan ikhtiar agar tidak terjadi penularan. Misalnya dengan memakai masker, membawa hand sanitizer atau pengurus masjid yang menyediakannya.
"Menjaga tempat shalatnya tetap bersih, disapu, dilakukan penyemprotan. Menurut saya masjid jangan ditinggalkan, harus dimakmurkan masjid, tetapi tetap jaga kebersihan," ujarnya.