Selasa 17 Mar 2020 17:07 WIB

Masyarakat Diminta tak Panik dalam Kasus Corona

Masyarakat harus disiplin melakukan social distancing atau pembatasan interaksi

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Personel dari Unit Kimia Biologi Radioaktif (KBR) Gegana Brimob Polda Jabar menyemprotkan cairan disinfektan di area mimbar Masjid Raya Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Sabtu (14/3). Penyemprotan cairan disinfektan secara menyeluruh ke ruangan dan fasilitas masjid tersebut bertujuan untuk mencegah sekaligus mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19) yang telah ditetapkan sebagai pandemik oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Foto: Abdan Syakura(REPUBLIKA)
Foto: REPUBLIKA
Personel dari Unit Kimia Biologi Radioaktif (KBR) Gegana Brimob Polda Jabar menyemprotkan cairan disinfektan di area mimbar Masjid Raya Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Sabtu (14/3). Penyemprotan cairan disinfektan secara menyeluruh ke ruangan dan fasilitas masjid tersebut bertujuan untuk mencegah sekaligus mengantisipasi penyebaran virus Corona (Covid-19) yang telah ditetapkan sebagai pandemik oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Foto: Abdan Syakura(REPUBLIKA)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum berharap masyarakat tidak panik dengan membeli secara berlebihan alat pelindung diri seperti masker, hand sanitizer, dan thermal gun. Menurut dia, yang paling penting adalah masyarakat harus disiplin melakukan social distancing atau pembatasan interaksi yang sangat efektif mencegah penyebaran Covid-19.

“Tidak usah panik dan dipaksakan membeli alat-alat itu. Cuci tangan dengan air biasa juga bisa. Kalau masker kan untuk orang yang sakit atau berada di sekitarnya," katanya.

Menurut dia, thermal gun bisa diganti juga dengan termometer. Ia berpendapat, semua fungsinya sama. "Justru yang paling penting adalah taat melakukan social distancing,” katanya.

Terkait stok pangan, Uu menjamin ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) aman hingga bulan Ramadhan kedepan sekalipun adanya Covid-19. “Stok pangan Jabar sekalipun ada peristiwai ini aman. Kasihan masyarakat sudah khawatir karena corona ditambah sembako susah. Jangan sampai itu terjadi. Jangan khawatir untuk pangan kita aman, termasuk menghadapi Ramadhan kita juga sudah antisipasi,” ungkap Uu.