REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR - Masa isolasi rumah terhadap 30 orang tenaga medis Rumah Sakit Dokter Hafidz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat diperpanjang. Selain itu, pengambilan sampel darah hingga dahak akan kembali dilakukan sebelum dinyatakan benar-benar sehat dan negatif COVID-19.
"Kondisi dua orang dokter dan 28 orang tenaga medis tersebut sehat dan tidak ditemukan virus COVID-19. Namun untuk memastikan mereka sehat dan tidak terpapar virus, masa isolasi rumah akan diperpanjang," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Cianjur Yusman Faisal kepada wartawan di Cianjur, Selasa (17/3).
Masa isolasi rumah selama 14 hari terhadap tim medis yang sempat menangani pasien positif corona yang meninggal dunia di rumah sakit swasta tersebut sudah selesai. Akan tetapi untuk memastikan kembali mereka akan menjalani pemeriksaan tambahan.
"Kami akan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait pemantauan ulang 30 orang tenaga medis tersebut dan mereka akan kembali diambil sampel darah dan dahaknya," kata Yusman.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan 30 orang tim medis tersebut benar-benar negatif dan dapat bekerja kembali seperti biasa. Kepastian diperlukan meskipun dari tes awal mereka negatif atau tidak terpapar virus COVID-19.
Pemkab Cianjur melalui Dinkes segera mengirimkan petugas kesehatan untuk mengikuti pelatihan penanganan pasien suspect corona ke Dirjen kesehatan pusat, sehingga ketika mendapati pasien positif tidak akan terpapar. "Saat ini di pusat sama, kekurangan tenaga medis yang sudah ahli dalam menangani penyakit menular termasuk COVID-19. Sehingga kami akan mengirim tim untuk mengikuti pelatihan penanganan COVID-19," kata Yusman.