Rabu 18 Mar 2020 07:01 WIB

Tujuh Hektare Lahan Tidur di Aceh Terbakar

Tujuh hektare lahan tidur terbakar di Desa Ujong Mangki, Aceh Selatan

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Tujuh hektare lahan tidur terbakar di Desa Ujong Mangki, Aceh Selatan. Ilustrasi.
Foto: ANTARA FOTO
Tujuh hektare lahan tidur terbakar di Desa Ujong Mangki, Aceh Selatan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh melalui Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut sekitar tujuh hektare lahan tidur terbakar di Desa Ujong Mangki, Kecamatan Bakongan, Kabupaten Aceh Selatan. Kebakaran lahan tidur terjadi sejak Sabtu (14/3).

"Tapi akibat terbatasnya peralatan, kami baru bisa memadamkan api kemarin," terang Kepala Pelaksana BPBA Sunawardi di Banda Aceh, Selasa (17/3).

Baca Juga

Petugas pemadam dari Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran (damkar) dilengkapi empat mesin portabel di sekitar area lokasi yang terbakar. Personel pemadam kebakaran dari Pos 5 Bakongan tersebut dibantu oleh aparat TNI/Polri, Brimob, Masyarakat Peduli Api (MPA), Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), dan Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) perwakilan setempat.

"Lahan yang terbakar ini merupakan kawasan gambut milik warga bernama Patani. Tim di lapangan kesulitan mendapatkan air dan menjadi salah satu kendala yang dihadapi di lokasi," kata Sunawardi.

Api yang membakar dengan cepat merambat ke kawasan gambut dalam kondisi kering akibat angin yang kencang dan teriknya cuaca karena memasuki musim kemarau. Kondisi tersebut mengakibatkan tim di lapangan terpaksa melakukan pemadaman api secara bertahap selama tiga hari berturut-turut.

"Seperti Senin kemarin, petugas masih melakukan pemadaman lanjutan. Informasi terakhir bahwa api sudah dipadamkan sekitar pukul 17.00 WIB," terang dia. Sunawardi mengatakan hingga kini, belum diketahui penyebab kebakaran dan masih dalam tahap penyelidikan oleh pihak berwajib.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement