Rabu 18 Mar 2020 14:43 WIB

Kematian Akibat Covid-19 di Italia Tembus 2.500 Kasus

Jumlah total kasus Covid-19 di Italia naik menjadi 31.506 dari 27.980 kasus.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nidia Zuraya
Papan pengumuman menyampaikan imbauan pada warga di Casalpusterlengo, Italia, untuk beraktivitas di rumah menyusul peningkatan infeksi virus corona di negara tersebut.(Claudio Furlan/Lapresse via AP)
Foto: Claudio Furlan/Lapresse via AP
Papan pengumuman menyampaikan imbauan pada warga di Casalpusterlengo, Italia, untuk beraktivitas di rumah menyusul peningkatan infeksi virus corona di negara tersebut.(Claudio Furlan/Lapresse via AP)

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Italia kini menjadi negara kedua terparah setelah China dalam menghadapi virus corona tipe baru yang kini dikenal dengan Covid-19. Hingga Rabu (18/3), total kematian meningkat menjadi 2.503 kasus, sementara kasus infeksi mencapai 31.506, dan sebanyak 2.941 orang sembuh.

Dalam 24 jam terakhir, negara Eropa itu melaporkan 345 kematian baru akibat Covid-19. Angka ini meningkat 16 persen dari waktu sebelumnya.

Baca Juga

Dikutip Aljazirah, jumlah total kasus di Italia naik menjadi 31.506 dari 27.980 sebelumnya yang naik 12,6 persen. Ini merupakan tingkat kenaikan paling lambat sejak penularannya terungkap pada 21 Februari.

Berbagai upaya pemeritnah Italia telah dilakukan guna meredam persebaran virus. Italia telag memberlakukan karantina di beberapa wilayah terdampak paling parah. Dalam perkembangannya kini, pemerintah Italia mengerahkan 10 ribu mahasiswa kedokteran dalam layanan pasien yang terus melonjak.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut pandemi Covid-19 sebagai krisis kesehatan global yang menentukan pada zaman kini. WHO pun mendesak negara-negara untuk menguji semua kasus yang diduga dari Covid-19.

Secara global, virus ini telah menginfeksi 184.976 orang dan membunuh lebih dari 7.500, menurut WHO. Hampir 80 ribu orang telah pulih dari infeksi, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement