Rabu 18 Mar 2020 16:10 WIB

Tanggulangi Covid-19, Baznas Anggarkan Rp 2 Milyar

Baznas telah menyiagakan sejumlah klinik rumah sehat Baznas se Indonesia

Rep: kiki sakinah/ Red: Hiru Muhammad
Baznas gelar penyuluhan pencegahan corona.(Baznas)
Foto: Baznas
Baznas gelar penyuluhan pencegahan corona.(Baznas)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) memiliki Rencana Aksi Nasional (RAN) dalam Penanggulangan Virus Corona (Covid-19). Direktur Utama Baznas, M. Arifin Purwakananta, mengatakan pihaknya memiliki program layanan mustahik yang dilakukan dalam rangka mencegah, membatasi dan mengatasi Covid-19. 

Program tersebut di antaranya, uji Swab tenggorokan dan perluasan akses pengujian sampel, pengadaan massal hand sanitizer dan masker sebanyak 20.000 pcs, pengadaan massal alat perlindungan diri (APD) Hazmat bagi tenaga kesehatan, tenaga kebersihan, relawan, dan institusi-institusi pendukung dari masyarakat yang disediakan sebanyak 5.000 pcs.

Selanjutnya, ada program cuci karpet masjid dan mushalla di area mustahik di 35 tempat, pengadaan kantong mayat, aksi pembersihan di transportasi publik, cek suhu di stasiun dan terminal, pemulasaran jenazah hingga pemakamannya, layanan ruang observasi isolasi ODP atau PDP, dan layanan westafel sehat.

"Kami membantu ke masyarakat seperti pemberian masker. Sekarang akan kami tingkatkan. Dalam masa darurat ini, kami sediakan dana sebesar Rp 2 milyar untuk kami evaluasi kembali dan kami tingkatkan," kata Arifin melalui pesan elektroniknya, Rabu (18/3).

Arifin mengatakan, sejauh ini Baznas baru menyiagakan klinik-klinik Rumah Sehat Baznas se-Indonesia agar dapat melakukan pengecekan manakala ada mustahik yang dalam kondisi sakit untuk kemudian mereka rujuk ke rumah sakit rujukan jika didapati ada indikasi terkena virus Corona. Dalam hal ini, Baznas memang menganggarkan sedikit untuk pengadaan alat pelindung kesehatan (APD) bagi para tenaga medis dan relawan di bawah Baznas.

Karena itu, Baznas belum berencana untuk memberikan pengadaan APD itu ke tenaga medis yang ada di rumah sakit rujukan Covid-19. Menurutnya, Baznas lebih mengarahkan untuk memberdayakan klinik-klinik kecil yang tenaga medis dan paramedisnya justru akan lebih rentan terpapar Covid-19. Sebab, klinik-klinik kecil di daerah itu menurutnya yang akan didatangi banyak orang terduga (suspect) virus Corona."Kami belum merencanakan untuk membantu rumah sakit rujukan pemerintah, karena kami berpikir itu sudah ada anggaran besar dari APBN," tambahnya.  

Arifin juga mengatakan pihaknya berencana untuk mencoba membantu kelompok-kelompok rentan, dalam hal ini mustahik yang memerlukan biaya untuk melakukan uji Swab. Langkah ini memang belum dilaksanakan saat ini. Namun, ia memprediksi akan banyak warga yang terkena penularan virus ini dan kesulitan dalam pembiyaannya.

Selain itu, Arifin mengatakan Baznas akan menambahkan program case forward, yakni kerja bersama dengan pembiyaan dari Baznas untuk membantu menghidupkan kembali titik-titik buntu yang ada karena adanya tanggap darurat yang panjang akibat virus Corona. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement