Rabu 18 Mar 2020 23:41 WIB

Minahasa Tenggara Awasi Distribusi Elpiji

Pengawasan dilakukan untuk antisipasi terjadinya kepanikan warga akibat corona

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara melakukan pengawasan ketat terhadap pendistribusian elpiji bersubsidi 3 kilogram. Ilustrasi.
Foto: Thoudy Badai_Republika
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara melakukan pengawasan ketat terhadap pendistribusian elpiji bersubsidi 3 kilogram. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MINAHASA TENGGARA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara melakukan pengawasan ketat terhadap pendistribusian elpiji bersubsidi 3 kilogram. Pengawasan dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kepanikan warga sebagai dampak penyebaran virus Covid-19.

"Kami sekarang serius melakukan pengawasan khususnya pada distribusi elpiji. Ini antisipasi jika terjadi kepanikan masyarakat dampak penyebaran virus Covid-19 ," kata Kabag Perekonomian Setda Minahasa Tenggara Olvie Tambayong di Ratahan, Rabu.

Baca Juga

Untuk memperketat pengawasan, pihaknya membentuk tim khusus untuk melakukan monitoring langsung di lapangan. "Untuk itu kami sudah membentuk tim guna mengawasi distribusi di lapangan. Bukan hanya terkait ketersediaannya namun juga harga eceran di tiap pangkalan,” katanya.

Pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah desa dan masyarakat dalam melakukan pengawasan. Masyarakat, kata Olvie, tidak perlu takut untuk melaporkan ke pihaknya jika ada pangkalan yang melakukan kecurangan.

“Tentunya dalam monitoring ini kami juga berkoordinasi dengan pihak pangkalan terkait distribusi gas elpiji. Kami berharap ke depan nanti tidak ada pangkalan yang menaikan harga jauh dari yang sudah ditetapkan,” jelasnya.

Selain itu, Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dengan agen distribusi elpiji. "Kami juga sudah koordinasi dengan pihak agen. Termasuk meminta jaminan mereka agar elpiji bersubsidi tidak langka," tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement