Kamis 19 Mar 2020 13:08 WIB

Meski Ada Imbauan Gubernur, Telaga Sarangan Tetap Dibuka

Pemkab khawatir ada imbas pendapatan ekonomi warga sekitar.

Wisatawan naik speedboat mengelilingi Telaga Sarangan, Magetan, Jatim(Antara/Siswowidodo)
Foto: Antara/Siswowidodo
Wisatawan naik speedboat mengelilingi Telaga Sarangan, Magetan, Jatim(Antara/Siswowidodo)

REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur memutuskan tidak menutup objek wisata Telaga Sarangan yang ada di Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Magetan tersebut. Meski Gubernur Khofifah Indar Parawansa meminta pemda untuk menutup semetara sejumlah tempat umum guna mencegah penularan virus Corona (COVID-19).

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Magetan Venly Tomi Nicolas, Kamis mengatakan keputusan untuk tetap membuka tempat wisata Telaga Sarangan tersebut telah dikonsultasikan dengan Dinas Kesehatan setempat.

"Kami juga sudah melakukan pengarahan pada semua pemangku kepentingan di Sarangan, untuk tetap buka, namun tetap waspada dengan penyebaran virus corona," ujar Venly kepada wartawan, Kamis (19/2).

Sebagai bentuk antisipasi, Disparbud Magetan juga membuka posko waspada COVID-19 di kawasan Telaga Sarangan. Pihaknya juga meminta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Sarangan untuk menyediakan cairan pembersih tangan dan sabun cuci tangan untuk tamu.

Venly menjelaskan ada alasan kuat mengapa pemkab sengaja tidak menutup tempat wisata Telaga Sarangan seperti yang diminta pemprov dan pusat. Hal itu karena, objek wisata Telaga Sarangan merupakan sumber pendapatan utama masyarakat setempat.

Sehingga, bisa dibayangkan jika tempat tersebut tutup dua pekan lamanya atau lebih, maka akan berimbas pada pendapatan ekonomi warga sekitar. "Kami juga sudah menyediakan alat pengukur suhu. Jadi nanti setiap pengunjung yang akan masuk ke kawasan telaga akan diukur suhunya. Jika ditemukan ada yang demam, maka akan segera ditangani," ujar dia.

Dengan tetap dibukanya Telaga Sarangan, pihaknya berharap akhir pekan nanti banyak pengunjung yang datang. Terlebih objek wisata di daerah lain ditutup. "Pokoknya, meski tetap buka, Kami usahakan yang terbaik untuk pencegahan penyebaran corona di kawasan wisata," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement