REPUBLIKA.CO.ID, MAGETAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur memutuskan tidak menutup objek wisata Telaga Sarangan yang ada di Kelurahan Sarangan, Kecamatan Plaosan, Magetan tersebut. Meski Gubernur Khofifah Indar Parawansa meminta pemda untuk menutup semetara sejumlah tempat umum guna mencegah penularan virus Corona (COVID-19).
Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Magetan Venly Tomi Nicolas, Kamis mengatakan keputusan untuk tetap membuka tempat wisata Telaga Sarangan tersebut telah dikonsultasikan dengan Dinas Kesehatan setempat.
"Kami juga sudah melakukan pengarahan pada semua pemangku kepentingan di Sarangan, untuk tetap buka, namun tetap waspada dengan penyebaran virus corona," ujar Venly kepada wartawan, Kamis (19/2).
Sebagai bentuk antisipasi, Disparbud Magetan juga membuka posko waspada COVID-19 di kawasan Telaga Sarangan. Pihaknya juga meminta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Sarangan untuk menyediakan cairan pembersih tangan dan sabun cuci tangan untuk tamu.
Venly menjelaskan ada alasan kuat mengapa pemkab sengaja tidak menutup tempat wisata Telaga Sarangan seperti yang diminta pemprov dan pusat. Hal itu karena, objek wisata Telaga Sarangan merupakan sumber pendapatan utama masyarakat setempat.
Sehingga, bisa dibayangkan jika tempat tersebut tutup dua pekan lamanya atau lebih, maka akan berimbas pada pendapatan ekonomi warga sekitar. "Kami juga sudah menyediakan alat pengukur suhu. Jadi nanti setiap pengunjung yang akan masuk ke kawasan telaga akan diukur suhunya. Jika ditemukan ada yang demam, maka akan segera ditangani," ujar dia.
Dengan tetap dibukanya Telaga Sarangan, pihaknya berharap akhir pekan nanti banyak pengunjung yang datang. Terlebih objek wisata di daerah lain ditutup. "Pokoknya, meski tetap buka, Kami usahakan yang terbaik untuk pencegahan penyebaran corona di kawasan wisata," kata dia.