REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Setelah memainkan peran penting dalam lolosnya Atletico Madrid ke perempatfinal Liga Champions, Jan Oblak akhirnya layak dikenal sebagai dinding pertahanan di belakang taktik Diego Simeone.
Kiper asal Slovenia itu mampu menjaga gawangnya tak kebobolan banyak lawan Liverpool, dalam lebih dari satu atau dua peluang, sampai babak perpanjangan waktu pada leg kedua.
Dalam dua leg lawan Liverpool, yang merupakan juara bertahan Liga Champions, Oblak melakukan sembilan kali penyelamatan dari 11 tendangan ke arah gawang Liverpool. Walaupun, pertandingan tersebut bukanlah kali pertama Oblak menunjukan aksi heroiknya untuk Atletico Madrid.
Dikutip dari Sportskeeda, Kamis (19/3) Oblak tak diragukan sebagai salah satu kiper terbaik dalam sepak bola modern. Oblak punya catatan persentase penyelamatan 80,2 persen sejak 2014, dengan 431 blok dari 537 tendangan ke arah gawangnya. Tidak ada kiper yang bahkan mendekati angka tersebut, yang membuktikan betapa sulitnya lawan menjebol gawang Oblak.
Oblak punya catatan clean sheet lebih banyak (11) dari kiper Liverpool Alisson Becker dan Marc Andre ter Stegen di Barcelona. Konsistensi kiper berusia 27 tahun itu memang jadi pemain kunci Los Rojiblancos, yang musim ini gagal menunjukan performa terbaik mereka musim ini, dengan berada di peringkat lima di Liga Spanyol.
Namun, buruknya performa Atletico bukan salah lini pertahanan. Sebab faktanya, barisan belakang Atletico baru kebobolan 21 gol di liga musim ini, dimana hanya Real Madrid yang punya catatan lebih baik.
Catatan pertahanan ini kontras dengan performa lini serang Atletico, yang hanya mencetak 31 gol musim ini. Di saat Atletico kesulitan mencetak gol kemenangan di liga, Oblak jadi pemain yang sangat penting untuk menyelamatkan timnnya dari kekalahan.