REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyebutkan, pesatnya penularan virus corona (Covid-19) ke berbagai negara telah membuat kepanikan di pelaku pasar keuangan global dan pemilik modal. Ini yang menjadi penyebab pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Perry mengatakan BI terus berupaya untuk menstabilkan nilai tukar rupiah. Di antaranya melalui intervensi di pasar spot, intervensi Domestik NDF hingga pembelian Surat Berharga Negara (SBN) yang dilepas oleh investor asing.
"Kami terus melakukan ini di tengah-tengah investor global memang menarik dananya dari seluruh negara, membelikan dollar AS, termasuk dari Indonesia," katanya dalam konferensi pers live streaming, Jumat (20/3).
Sampai saat ini, Perry mencatat, BI telah membeli SBN dari pasar sekunder senilai Rp 163 triliun. Pembelian SBN yang dilepas oleh investor asing ini diharapkan mampu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, ataupun imbal hasil di SBN.